Jumlah kenaikan kolektabilitas piutang dagang yang hanya sebesar Rp. 11,5 miliar, tentu saja tidak cukup untuk menutup kebutuhan membayar utang dagang tahun 2020 sebesar Rp. 257,5 miliar. Akibatnya suka-tidak-suka, mau-tak-mau, manajemen menggunakan uang dari "laba bersih tahun berjalan 2021".
Kabar baik dari emiten ini adalah, emiten mulai mengurangi utang bank, sehingga pada tahun 2021 utang bank hanya bertambah (lihat laporan arus kas aktifitas pendanaan) sebesar = 1,08 triliun -- 1,06 triliun -- 2,8 miliar = Rp. 20,1 miliar. Padahal tahun 2020, emiten masih rutin menambah utang bank sebesar = 865,2 miliar - 526,8 miliar = Rp. 338,7 miliar.Â
Semoga pada periode berikutnya emiten ini mulai fokus untuk membayar utang bank, sehingga utang Bank yang per 31 Des 2021 sebesar = 429,1 miliar, cepat dilunasi tepat waktu. Dan sebagai ganti pendanaan yang berasal dari utang bank, maka emiten harus lebih meningkatkan kemampuannya untuk mendapatkan pendanaan "gratis-bunga" yang berasal dari "uang muka" pemberi kerja. Â
Per 31 Des 2021 saldo uang muka dari pemberi kerja hanya sebesar Rp. 456,1 miliar, atau merefleksikan 14,4% dari total penjualan jasa konstruksi yang mencapai Rp. 3,15 triliun (CLK 42 a). Bandingkan dengan emiten $TOTL yang mampu mendapatkan uang muka lebih banyak sebesar = 408,2 miliar / 1,74 triliun = 23%.
 Dengan demikian kemampuan WEGE mendapatkan uang muka project yang hanya sebesar 14,4% adalah pencapaian yang relative rendah. Karena telah menjadi praktik bisnis yang umum, bahwa jumlah uang muka paling ideal, minimum 20%. Â
Kabar baik kedua adalah, emiten ini juga mulai mengerem aktifitas investasi-nya (lihat laporan arus kas aktifitas investasi) jika tahun 2020 total belanja investasi "ventura bersama" mengalami penurunan dari Rp. 135,6 miliar pada tahun 2020, menjadi hanya sebesar Rp. 43,2 miliar pada tahun 2021.Â
Dan kas yang diterima dari investasi bersama juga mengalami kenaikan, dari Rp. 20 miliar pada tahun 2020, menjadi Rp. 79,5 miliar pada tahun 2021. Â
Demikian cerita tentang bagaimana kinerja management WEGE dalam mengelola uang kas-nya, semoga meskipun laba sudah digunakan oleh management untuk modal kerja, masih ada dividend yang signifikan dapat dibagikan kepada para shareholdernya.
Sumber Laporan Keuangan : https://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/New_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/02_Soft_Copy_Laporan_Keuangan//Laporan%20Keuangan%20Tahun%202021/Audit/WEGE/Laporan%20Keuangan%20Audited%20WEGE%202021.pdf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H