Depresi adalah gangguan mental yang serius, dan pemulihan fungsional menjadi tujuan yang penting bagi individu yang mengalaminya. Salah satu gejala yang paling mengganggu dan menghambat pemulihan fungsional adalah kurangnya energi dan kelelahan.Â
Kasus di klinik menunjukan bahwa ketika ada perbaikan dari gejala-gejala depresi lain dapat dicapai dengan pengobatan, gejala ini tetap bertahan dan menghalangi individu tersebut untuk kembali berpartisipasi dalam kegiatan kehidupan sehari-hari.
Penelitian telah menunjukkan bahwa kurangnya energi dan kelelahan berhubungan dengan pemulihan fungsional yang buruk pada gangguan depresi mayor.Â
Oleh karena itu, penting untuk mengembalikan energi sebagai bagian dari proses pemulihan yang komprehensif. Salah satu neurotransmitter yang terlibat dalam kognisi, motivasi, dan energi dalam depresi adalah norepinefrin.Â
Oleh karena itu, terapi dengan antidepresan yg berfokus pada penghambatan reuptake norepinefrin dapat memainkan peran khusus bagi individu depresi yang mengalami kekurangan energi sebagai masalah utama.
Terapi Yang Tepat Kunci Kembalinya Fungsi
Dalam mengatasi depresi, pendekatan terapeutik yang memfokuskan pada pemulihan energi sambil mengatasi gejala lainnya menjadi sangat penting.Â
Memulihkan energi adalah langkah penting untuk membantu individu mengatasi kurangnya motivasi dan keterbatasan fungsional yang seringkali terjadi akibat depresi. Dengan mengembalikan energi, individu akan dapat lebih aktif dan berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari mereka.
Pendekatan terapeutik yang berfokus pada pemulihan energi dapat melibatkan beberapa strategi.Â
Pertama, pengobatan farmakologis yang melibatkan antidepresan yang berfokus pada penghambatan reuptake norepinefrin dapat menjadi opsi yang efektif, terutama bagi individu yang mengalami kurangnya energi sebagai gejala utama mereka. Obat-obatan antidepresan seperti yang termasuk golongan inhibitor reuptake norepinefrin dapat membantu meningkatkan tingkat energi dan motivasi individu.
Selain itu, pendekatan non-farmakologis juga dapat digunakan untuk mengatasi kurangnya energi dalam depresi. Terapi perilaku kognitif (CBT) dan terapi interpersonal dapat membantu individu mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi energi mereka dan mengembangkan strategi untuk meningkatkannya.Â