Mohon tunggu...
Dokter Andri Psikiater
Dokter Andri Psikiater Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik Medis. Lulus Dokter&Psikiater dari FKUI. Mendapatkan pelatihan di bidang Psikosomatik dan Biopsikososial dari American Psychosomatic Society dan Academy of Psychosomatic Medicine sejak tahun 2010. Anggota dari American Psychosomatic Society dan satu-satunya psikiater Indonesia yang mendapatkan pengakuan Fellow of Academy of Psychosomatic Medicine dari Academy of Psychosomatic Medicine di USA. Dosen di FK UKRIDA dan praktek di Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang (Telp.021-29779999) . Twitter : @mbahndi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama FEATURED

Membedakan Serangan Jantung dengan Serangan Panik

6 Mei 2020   09:37 Diperbarui: 31 Maret 2022   14:28 3892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasien gangguan cemas panik sering merasa dirinya mengalami serangan jantung. Tidak heran pasien serangan panik ketika mengalami serangan panik biasanya langsung berpikiran untuk mengunjungi Unit Gawat Darurat di rumah sakit karena khawatir akan terjadinya serangan jantung. 

Serangan panik yang berulang dan telah berlangsung lebih dari sebulan bisa membuat orang tersebut mengalami masalah kehidupan dan tidak mampu menjalani fungsinya sehari-hari. Kondisi ini di dalam praktek klinis psikiatri didiagnosis sebagai Gangguan Panik.

Bagaimana cara membedakannya?

psikosomatik.net
psikosomatik.net
Mengetahui perbedaan antara serangan panik dengan serangan jantung bisa sulit, terutama jika seseorang belum pernah mengalami gejala sebelumnya.

Membedakan antara dua kondisi dapat dipermudah oleh beberapa faktor, termasuk:

1. Karakteristik rasa sakit
Meskipun nyeri dada sering terjadi pada serangan panik dan serangan jantung, karakteristik nyeri sering berbeda. Selama serangan panik, nyeri dada biasanya tajam atau menusuk dan terlokalisasi di tengah dada.

Nyeri dada akibat serangan jantung mungkin menyerupai tekanan atau sensasi meremas. Nyeri dada yang terjadi karena serangan jantung juga dapat mulai di tengah dada, tetapi kemudian dapat menyebar dari dada ke lengan, rahang, atau tulang belikat.

2. Tipe Serangan
Timbulnya gejala juga dapat membantu seseorang mengetahui apakah mereka mengalami serangan panik atau serangan jantung. Meskipun kedua kondisi dapat berkembang secara tiba-tiba dan tanpa peringatan, mungkin masih ada beberapa perbedaan. Terkadang serangan jantung datang karena aktivitas fisik, seperti menaiki tangga.

3. Durasi
Durasi gejala juga dapat membantu membedakan antara serangan jantung dan serangan panik. Meskipun dapat bervariasi, sebagian besar serangan panik berakhir dalam 20 hingga 30 menit.

Selama serangan jantung, gejalanya cenderung lebih lama dan semakin buruk seiring waktu. Misalnya, nyeri dada mungkin ringan pada awal serangan jantung tetapi menjadi parah setelah beberapa menit.

Bisakah serangan panik menyebabkan serangan jantung?
"Serangan panik tidak akan menyebabkan serangan jantung". Hal ini karena mekanismenya berbeda dengan serangan jantung yaitu tidak adanya penyumbatan pada pembuluh darah di jantung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun