Salah satunya mungkin karena di negara Inggris, homoseksual bukan sesuatu yang masih jadi bahan perdebatan, itu masuk ke ranah privasi dan memang dianggap orientasi seksual seperti halnya heteroseksual.Â
Lain dengan di Indonesia yang masih banyak menganggap bahwa homoseksual adalah gangguan jiwa walaupun di berbagai rujukan diagnosis gangguan jiwa seperti DSM 5 dan ICD 10 atau yang terbaru ICD 11 tidak dimasukan dalam gangguan jiwa.Â
Begitupun juga World Medical Association, organisasi kumpulan para dokter di seluruh dunia juga menganggap homoseksual sebagai varian alami orientasi seksual manusia (sumber: wma.net).Â
Sedangkan di Indonesia media lebih fokus pada ranah pribadi dari si pelaku sampai orangtuanya juga dikejar-kejar wartawan ke gereja.Â
Rumah orangtua korban didatangi bahkan sampai ada yang membahas fokus pada foto-foto selfie pelaku dan smartphone yang digunakannya untuk merekam perbuatan jahatnya.Â
Untuk itulah saya sendiri tidak menyanggupi memenuhi permintaan wawancara media baik online maupun televisi terkait dengan berita ini. Saya sengaja pula menulis tentang RS ini ketika sudah cukup tenang media sosial membahas tentang dirinya.Â
Semoga juga media di Indonesia dapat  juga belajar utk menuliskan berita seperti rekan-rekan asing yang lebih fokus pada kejahatan dan fakta kejahatannya. Salam Sehat Jiwa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H