Mohon tunggu...
Dokter Andri Psikiater
Dokter Andri Psikiater Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik Medis. Lulus Dokter&Psikiater dari FKUI. Mendapatkan pelatihan di bidang Psikosomatik dan Biopsikososial dari American Psychosomatic Society dan Academy of Psychosomatic Medicine sejak tahun 2010. Anggota dari American Psychosomatic Society dan satu-satunya psikiater Indonesia yang mendapatkan pengakuan Fellow of Academy of Psychosomatic Medicine dari Academy of Psychosomatic Medicine di USA. Dosen di FK UKRIDA dan praktek di Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang (Telp.021-29779999) . Twitter : @mbahndi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menjaga Kesehatan Jiwa Perempuan

22 Desember 2016   22:28 Diperbarui: 23 Desember 2016   07:14 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Selamat hari Ibu kepada semua perempuan Indonesia. Sebenarnya hari Ibu ini memang lebih tepatnya merayakan hari perempuan. Seseorang yang sangat bermakna dalam kehidupan manusia karena dari rahim mereka datang kehidupan baru di dunia ini. Kesehatan ibu sering menjadi fokus dari program di kesehatan baik secara nasional maupun dunia. Pada kesempatan Hari Ibu ini saya ingin membahas sedikit tentang Kesehatan Jiwa Perempuan. 

Kekhawatiran Perempuan Akan Kesehatan

Perempuan memiliki kekhawatiran sendiri akan kesehatannya. Suatu survey yang dilakukan tahun 2016 di Australia oleh Jean Hailes for Women's Health didapatkan hasil bahawa kekhawatiran perempuan akan masalah kesehatan terdiri dari : Nyeri Kronis (8%), Menopause (9%), Masalah Kesehatan Mental (15%), Cancer (17%) dan Masalah Menajemen Berat Badan (23%). Sedangkan dalam situs WebMD dikatakan bahwa kekhawatiran perempuan akan penyakit yang dialami terdiri dari masalah Jantung, Kanker Payudara, Osteoporosis, Depresi dan Penyakit Autoimun. Kedua data tersebut menyatakan juga bahwa masalah terkait dengan kesehatan perempuan selalu terkait dengan masalah mental emosional. Salah satu yang lebih sering dialami perempuan adalah Depresi. 

Gangguan Jiwa Khas Perempuan

Depresi sebagaimana juga masalah kecemasan secara angka kejadian lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki. Angka statistik menunjukkan bahwa perempuan lebih rentan dua kali lipat mengalami masalah gangguan mental emosional dibandingkan laki-laki. Walaupun gejala depresi dan cemas pada perempuan tidak berbeda dengan laki-laki, namun di dalam kriteria diagnosis sendiri ada beberapa masalah gangguan jiwa yang khas hanya terjadi pada perempuan. Hal ini berkaitan dengan fungsi reproduksi perempuan itu sendiri. Beberapa di antaranya adalah 

a. PreMenstrual Dysphoric Disorder (PMDD)

Kita mungkin lebih banyak mengenal istilah PreMenstrual Syndrome (PMS), suatu kondisi gangguan suasana perasaan yang biasanya ditandai dengan fluktuatif suasana perasaan (mood swing) dan keadaan lebih mudah teriritasi di saat menjelang menstruasi. Premenstrual Dysphoric Disorder adalah kondisi yang lebih berat dibandingkan PMS. PMDD terjadi di hampir kebanyakan siklus menstruasi dan ditandai dengan beberapa gejala berikut ini : mood yang depresif, merasa cemas, tertekan atau merasa terkunci, afeksi atau suasana perasaan mudah berubah, marah atau mudah tersinggung, pengurangan minat terhadap aktifitas biasanya, susah konsentrasi, perasaan lelah berlebihan, tidak nafsu makan, gangguan tidur (insomnia atau kebanyakan tidur), 

perasaan subyektif merasa beban terlalu besar atau tidak bisa mengontrol diri dan disertai gejala fisik seperti payudara yang membesar dan sensitif, sakit kepala, mual, nyeri otot dan kenaikan berat badan. Gejala yang berkaitan dengan mood dan afek biasanya menjadi pokok utama gejala untuk diagnosis PMDD ini. Kondisi ini berlangsung sampai mengganggu fungsi kehidupan pribadi dan sosial dan biasanya berlangsung berturut-turut selama dua periode menstruasi. 

b. Depresi Perinatal ( saat kehamilan )

Depresi bisa terjadi pada siapa saja. Pasien depresi bisa mengalami keberulangan walaupun saat sedang diterapi dan mengalami masa penurunan gejala yang baik. Perempuan yang pernah mengalami depresi bisa mengalami keberulangan depresi pada saat kehamilan. Fluktuatif hormonal pada saat kehamilan dianggap sebagai pemicu timbulnya kembali gejala-gejala depresi yang dialami perempuan. Beberapa di antaranya juga mengalami gejala depresi yang terus menerus saat sebelum hamil. Beberapa penelitian mengatakan pada kasus yang berat penggunaan antidepresan saat kehamilan masih bisa dilakukan. Untuk lebih amannya memang ada baiknya antidepresan seperti golongan serotonin tidak diberikan di trimester pertama kehamilan dan baru diberikan di trimester kedua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun