Selain itu pasien gangguan depresi dan cemas juga bisa mengalami gangguan nyeri yang lebih berat daripada yang seharusnya terjadi. Hal ini disebabkan karena faktor penguatan (amplifikasi) nyeri yang diakibatkan karena ketidakstabilan sistem monoamine (yang salah satunya berkaitan dengan serotonin dan noradrenaline). Kita memahami bahwa nyeri faktor utamanya adalah persepsi nyeri yang dialami oleh pasien. Jika pasien mengalami masalah medis yang menyebabkan nyeri maka dengan adanya depresi dan cemas pasien akan bisa mengalami nyerinya lebih berat lagi.
Terapi Menyeluruh
Terapi yang bukan hanya berfokus dalam menghilangkan gejala nyeri adalah yang terbaik. Nyeri harus dipandang sebagai suatu kondisi yang perlu ditangani oleh ahli multidisplin dengan penanganan yang interdisplin. Ini mengartikan nyeri tidak bisa dipandang sebagai keluhan fisik semata tetapi juga sebagai bagian dari masalah mental emosional seperti definisi nyeri yang diungkapkan di atas. Peran psikiater dalam menangani kasus nyeri terkait dengan masalah psikosomatik, depresi dan cemas akan menjadi penting dalam penanganan kasus yang menyeluruh.Â
Semoga tulisan ini bermanfaat. Salam Sehat JiwaÂ
Oleh : dr.Andri,SpKJ,FAPM (Psikiater Klinik Psikosomatik RS OMNI Alam Sutera)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI