Mohon tunggu...
Nadia Indah
Nadia Indah Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis

Nadia Indah Permatasari, M.Psi., Psikolog (Praktik Mandiri "Praktik Psikolog Nadia")

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

"Investasi" Orangtua pada Anak

13 Juli 2023   10:55 Diperbarui: 13 Juli 2023   14:21 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(By: Nadia Indah.P, M.Psi.,Psikolog)

Saat kita menjadi orangtua, tentunya ada keinginan besar dari kita untuk bisa menjadi orangtua yang terbaik bagi anak-anak kita. Orangtua tentunya ingin anak-anak mereka tumbuh menjadi individu yang baik, positif, sehat secara fisik dan juga mental.

Jika orangtua ingin anak-anaknya tumbuh dewasa menjadi individu yang baik dan positif, maka penting bagi orangtua untuk ber-"investasi" hal-hal positif ke anak sejak mereka masih kecil.

Ibarat "menuai apa yang ditabur", maka orangtua perlu menabur bibit-bibit yang positif pada anak sejak dini, agar orangtua nantinya dapat menuai hasil yang positif pula saat anak-anak mereka dewasa nanti. 

Hal ini juga sejalan dengan prinsip ber-investasi, kita akan dapat menikmati hasil yang baik di masa depan jika kita melakukan investasi yang tepat dari masa sekarang.

Secara psikologis, bagaimana seseorang akan terbentuk saat dewasa, salah satunya akan tergantung dari apa saja yang ia alami dan rasakan sejak ia kecil. Karena itu pola asuh dan hal-hal apa saja yang orangtua berikan pada anak akan memberikan sumbangan besar terhadap bagaimana seorang anak akan terbentuk secara psikologis ketika ia dewasa nanti.

Bayangkan jika seorang anak, sejak kecil sering diberikan banyak hal-hal negatif dari orangtuanya, seperti kemarahan, tuntutan, penghakiman, disalahkan, kekecewaan, penolakan, kekerasan, pengabaian, dan lain sebagainya, kira-kira apa yang akan terjadi pada anak tersebut?

Anak tersebut akan tumbuh dewasa dengan memiliki banyak hal-hal negatif tersebut di dalam dirinya. Ia akan "penuh" dengan segala hal-hal negatif yang sering ia dapatkan dari orangtuanya dari sejak ia masih kecil.

Saat anak tumbuh dewasa dengan memiliki banyak kemarahan, kekecewaan, ketakutan, kebencian, luka hati, trauma, dll, maka hal tersebut jugalah yang bisa ia sebarkan ke lingkungannya, termasuk juga pada orangtuanya. 

Kelekatan emosional yang aman antara anak dan orangtua juga pastinya tidak akan terjalin. Anak akan memiliki emosi dan perasaan negatif kepada orangtua, yang selanjutnya akan tergambar dalam prilaku dan sikapnya terhadap orangtuanya.

Sebaliknya, apabila sejak kecil, seorang anak banyak diberikan cinta, kasih sayang, perhatian, apresiasi positif, penerimaan, pengertian dan banyak hal positif lainnya, bayangkan apa yang akan terjadi pada anak tersebut?

Ya. Benar sekali. Maka anak tersebut akan tumbuh besar dengan memiliki banyak hal-hal positif tadi di dalam dirinya. Anak tersebut akan "penuh" dan "kaya" dengan segala hal-hal positif yang biasa ia dapatkan dari orangtuanya sejak kecil.

Saat anak tumbuh menjadi individu yang positif, maka Ia akan bisa memiliki hidup yang berkualitas dan bahagia. Ia akan memiliki banyak cinta kasih di dalam dirinya yang bisa Ia sebarkan ke lingkungannya, orang-orang disekitarnya, termasuk juga ke orangtuanya tentunya.

Di masa dewasa anak, akan ada saat dimana orangtuanya sudah bertambah usia dan membutuhkan bantuan dari anak-anaknya. Di saat seperti ini, jika orangtua memiliki anak yang bahagia dan penuh cinta kasih, maka orangtua tidak perlu "memaksa" anak tersebut untuk "membayar hutang budi" dengan merawat orangtuanya di masa tua. 

Anak tersebut akan dengan sukarela dan senang hati merawat orangtuanya. Anak akan melakukan hal tersebut tanpa pamrih, karena ia memang memiliki cinta kasih yang mendalam pada orangtuanya.

Sesuatu yang dilakukan karena keinginan dari hati dan bukan karena keterpaksaan, akan terasa lebih nyaman bagi yang melakukan dan bagi yang menerima perlakuan tersebut.

Anak merawat orangtuanya di masa tua mereka, bukan karena si anak tadi "harus", tapi karena anak tersebut memang "ingin" melakukannya. Anak ingin melakukannya karena dia mencintai orangtuanya sebagaimana orangtuanya mencintai dia selama ini.

Jadi, untuk semua orangtua; Ayah-Bunda, Papa-Mama, Bapak-Ibu, Mommy-Daddy luar biasa yang membaca ini, mari melakukan "investasi" hal-hal positif dan cinta kasih yang mendalam untuk anak-anak kita.

Dengan menabur hal yang baik, maka orangtua dapat menuai hal yang baik pula dari anak-anaknya.

Dengan mencintai dan menerima anak sepenuh hati, serta menunjukkan perilaku yang positif pada anak, maka anak juga akan melakukan hal yang sama untuk orangtuanya saat ia dewasa nanti.

Referensi Bacaan:

www.psychologytoday.com/us/blog/shouldstorm/201902/parents-love-goes-long-way%3famp

https://globaljournals.org/GJHSS_Volume12/1-Parental-Love-Irreplaceable-for.pdf

https://www.researchgate.net/publication/329416985_The_Significance_of_Experiencing_Parental_Love_for_a_Child's_Development_and_Upbringing

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun