Mohon tunggu...
Supriyadi
Supriyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Penjual Kopi

Orangtuaku memberi nama Supriyadi. Boleh kalian panggil aku Pry

Selanjutnya

Tutup

Politik

Deklarasi Jaringan Aktivis Pro Demokrasi Surabaya

15 Januari 2019   04:41 Diperbarui: 15 Januari 2019   12:15 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jaringan aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Surabaya mendeklarasikan diri. Hal itu dilakukan setelah satu tahun lalu, tepatnya Minggu 11 Februari 2018, ProDem Jawa Timur melakukan penyusunan organisasi.

Deklarasi yang berlangsung di Resto Mr Pawon Jalan Banyu Urip 227 Surabaya, Ahad, 13 Januari 2019 tersebut. Sekaligus merupakan ajang pertemuan kalangan aktifis di Surabaya di era reformasi 1998 yang dikenal pelawan rezim Orde Baru.

Ketua Panitia deklarasi ProDem Surabaya Antonius Sri Wibowo mengatakan, deklarasi ProDem Surabaya dilakukan bukan bermaksud ikutan euphoria hiruk-pikuk tahun politik, yang kebetulan sedang ramai di tahun ini.  Tetapi lanjut Wowok, panggilan Antonius Sri Wibowo, deklarasi ini dilangsungkan karena masih ada pekerjaan rumah yang ditinggalkan kawan-kawan aktifis.

"Makanya setelah deklarasi ini akan segera diselesaiakan tanggung jawab yang kita tinggalkan itu. Sebagai organisasi kerakyatan, tentu akan menjadi beban kami. Jika persoalan rakyat yang selama ini pernah kami dampingi atau advokasi berhenti tidak pernah kita sentuh, " kata Wowok.

Menurut Wowok,  bagi ProDem Surabaya jika kerja-kerja kerakyatan itu tidak segera terselesaikan, beban moral bagi aktifis ProDem tidk mneutup kemungkinan akan dinggat masyarakat.

"Pastinya masyarakat akan memandang sisi negatif. Oleh sebab itu segera kami akan memberikan advise kepada warga yang selama ini kita dampingi belum tertuntaskan, " lanjuta Wowok.

Misalkan, sebut Wowok, banyak pendampingan pesoalan warga di Surabaya ini oleh kawan-kawan aktifis ketika rezim Orde Baru belum tuntas hingga kini akan didata untuk ditindak-lanjuti.

Sebagai pengingat, jaringan aktifis ProDem yang menggelar deklarasi pada Minggu itu adalah aktifis Surabaya dari Arek Pro Reformasi dan Arek-arek Suraboyo Pro Reformasi (APR/ASPR), Sekretariat Bersama Konsolidasi Demokrasi, yang lebih dikenal Sekber.

Terdapat juga Kelompok Belajar Sosialis (KBS), Penghuni Kantin ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya), serta kalangan aktifis mahasiswa lain di kantong-kantong kampus di Surabaya, seperti Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Putra Bangsa (UPB), meski perguruan ini sudah bubar, dan Akademi Wartawan Surabaya (AWS) kini Stikoas AWS.

"Nah kerja-kerja itu dulu kita lakukan. Untuk melawan rezim otoriter Orde Baru yang kerap melakukan kesewenang-wenangan terhadap rakyat. Di situ ada kami para aktifis berada, terutama persoalan perampasan hak atas tanah. Kita kerap mengadvokasi, " ucap Wowok.

Sementara itu Ketua ProDem Surabaya Rukyat Rahmawan, setelah terpilih melalui deklarasi tersebut mengatakan, ProDem bukan bagian dari kontestan politik mana pun yang saat ini sedang berlaga meraih simpati masyarakat di tahun politik 2019 ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun