Mohon tunggu...
Supriyadi
Supriyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Penjual Kopi

Orangtuaku memberi nama Supriyadi. Boleh kalian panggil aku Pry

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

KPK Daerah Tidak Penting!

22 April 2016   18:29 Diperbarui: 22 April 2016   22:49 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Praktik-praktik kurang sedap sebenarnya publik sudah menciumnya.  Seperti kasus BLBI yang melibatkan Presiden Megawati Soekarno Putri dan Century dan Hambalang yang melibatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pergantian komisioner KPK pun, kasus ini hanya sebagai komoditi nilai tawar posisi.

Sempat merebak juga komisioner KPK seringkali menjalankan pihak luar untuk sebuah field operation; wartawan bodrek dan LSM yang menyebut diri sebagai anti korupsi. Mendatangi kepala daerah untuk menjalankan misi menciptakan “mesin ATM” dengan menggunakan data-data yang dimiliki KPK.

KPK Daerah tidak penting! Merupakan jawaban dari rangkaian setuju atau menolak dibentuknya KPK Daerah. Justru adanya KPK Daerah akan menjadi “bandar” baru dalam kegiatan korupsi. Seperti halnya terjadi pada pengadilan tindak pidana korupsi (tipikor). Pengadilan yang diharapkan menjadi trigger dalam pemberantasan korupsi ternyata kurang menunjukkan taringnya. Kelahiran pengadilan yang dilahirkan berdasar semangat extraordinary ternyata masih menampakkan sederet paradoks.

Banyak kita jumpai dalam sidang tindak pidana korupsi. Hakim di Pengadilan Tipikor masih saja berkutat persoalan konvensional yang meskipun memperoleh legitimasi secara hukum namun sangat mengecewakan publik. (*)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun