Mohon tunggu...
Supriyadi
Supriyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Penjual Kopi

Orangtuaku memberi nama Supriyadi. Boleh kalian panggil aku Pry

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Baliyem, Si Bocah Penjual Bakwan Malang

15 April 2016   13:46 Diperbarui: 15 April 2016   17:15 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Pernah om, SD, “

“Kamu kalau jualan, di depan rumah sini banyak motor. Berhenti saja, masuk terus naik. Tawarkan bakwanmu ke om-om yang ada di sini, “ saran saya, basa-basi tapi sungguh-sungguh.

“Ya om, “ jawabnya. “ kalau sekarang om, “

“Sekarang masih sepi, pada kuliah dan kerja, “

Setelah saya menikmati bakwan, Baliyem saya sarankan mengambil air di kitchen set. Saya melihat mangkok yang di dalam timba, tempat cucian berjualan, belum tercuci.  Mangkok-mangkok yang masih kotor, saya minta untuk dicuci sekalian di dapur tempat saya tinggal bersama kawan-kawan.

Lalu Baliyem pun pergi, sambil mengucapkan terima kasih. Keharuan dan amarah pada penguasa hingga kini masih menghinggap dalam diri saya. (*)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun