Mohon tunggu...
Prycilia Grace Nicole Suoth
Prycilia Grace Nicole Suoth Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Massa dan Digital

Penulis pemula yang mencoba peruntungannya di dunia digital. Kritik dan saran akan sangat berarti bagi saya. Selamat membaca! | e-mail: pgracens@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Digital dan Adaptasi Para Jurnalis

3 Maret 2021   12:55 Diperbarui: 3 Maret 2021   13:10 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dhadigital.com

Salam, Kompasianers!

Pembahasan kali ini masih bersangkutan dengan konsep multimedia yang sudah dibahas pada artikel Menarik Perhatian Pembaca dengan Konten Multimedia. Bagi Anda yang belum membacanya, sila mampir dulu, ya.

Kita telah mengetahui bahwa konsep multimedia ditemukan karena adanya perkembangan teknologi. Dengan pemahaman tersebut, dapat diartikan pula bahwa media akan terus mengalami perkembangan seiring dengan adanya penemuan teknologi terbaru. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Mindy McAdams dalam artikel berjudul (Re)defining multimedia journalism.

Namun, perkembangan menandakan adanya perubahan yang harus dilakukan. Jurnalis, dalam kasus ini, menjadi salah satu pihak yang didorong untuk beradaptasi. Lantas apakah sebenarnya dampak perkembangan media baru terhadap profesi sebagai jurnalis?

Untuk mengetahuinya, kita harus terlebih dulu mengetahui proses produksi dari media konvensional.

Media Konvensional

Dalam definisi sederhana, media konvensional adalah media yang dapat dilihat secara fisik oleh audiensnya. Media konvensional juga dikenal dengan sebutan media massa karena disebarkan kepada khalayak dengan jangkauan yang luas.

Dua jenis media konvensional adalah media cetak seperti koran dan majalah, dan media elektronik seperti televisi dan radio.

Produksi Media Cetak

Proses memproduksi sebuah produk media cetak terbagi menjadi tiga tahap:

  • Pra Produksi

Proses produksi adalah tahap dimana pekerja media dapat melakukan perencanaan atau planning dari konten yang akan diproduksi. Mulai dari aspek redaksi, budgeting, sarana prasarana, dan aspek lainnya.

  1. Penemuan Ide, yaitu ketika pemimpin redaksi menemukan gagasan mengenai topik yang akan digunakan
  2. Perencanaan, yaitu penetapan hal teknis seperti durasi kerja, pembagian kerja, perencanaan desain, biaya, dan sarana.
  • Produksi

Dalam tahap ini, aspek redaksi paling berperan penting. Tahap ini akan dipenuhi dengan proses pengumpulan informasi atau bahan baku liputan, pengolahan data, hingga sampai tahap penyuntingan. Kemudian dilanjutkan dengan mendesain tampilan konten media yang akan disebarkan.

  • Pasca Produksi

Pada tahap ini, akan dilakukan proses pencetakan bagi produk media cetak. Setelah itu masa produksi memasuki aspek sirkulasi yaitu menyebarkan konten media kepada khalayak atau audiens.

Peralihan Media Konvensional Menuju Media Digital

Terdapat beberapa perubahan penting yang berhubungan dengan munculnya media baru (McQuail, 2010 dalam Junaedi, 2011 : 14), yaitu :

a. Digitalisasi dan konvergensi semua aspek dari media.

b. Interaktivitas dan konektivitas jejaring yang meningkat.

c. Mobilitas pada delokasi pengiriman dan penerimaan (pesan).

d. Adaptasi publikasi dan peran -- peran khalayak.

e. Munculnya beragam bentuk baru dari media 'gateway' yaitu pintu masuk untuk mengakses informasi pada web atau untuk mengakses web itu sendiri.

f. Fragmentasi dan kaburnya 'institusi media'.

Nasib Jurnalis dalam Perkembangan Zaman

Perkembangan dan peralihan yang terjadi dari media konvensional menjadi media digital secara langsung juga menuntun jurnalis maupun audiens untuk beradaptasi.

Bagi audiens, bentuk adaptasi paling signifikan mungkin hanyalah berupa kesediaan gadget sebagai media untuk mengakses informasi dari media digital.

Namun di sisi lain, bagi para jurnalis sebagai produsen konten media, adaptasi yang diperlukan lebih besar adanya.

Dengan adanya konsep media digital dan multimedia, dengan perlahan audiens menjadi terbiasa bahkan merasa nyaman dengan semua kelebihan yang ditawarkan.

Audiens akan mengharapkan media untuk memproduksi konten dalam jumlah yang besar namun dengan juga mengutamakan nilai aktualitas.

Hal ini penting karena aktualitas tidak dapat begitu ditampilkan dalam media konvensional, mengingat proses produksi maupun pascaproduksi yang memakan waktu lama.

Karena itu, dengan adanya media digital dan konsep multimedia, jurnalis mau tidak mau harus belajar untuk meningkatkan kemampuannya.

Menguasai cara memproduksi konten multimedia dalam waktu yang singkat adalah salah satu yang diperlukan di dalamnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun