Mohon tunggu...
Anis
Anis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembelajar

😊

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Evaluasi sebagai Upaya Memaksimalkan Manfaat Alat Permainan Edukatif bagi Anak Usia Dini

8 November 2021   08:56 Diperbarui: 8 November 2021   08:59 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu cara yang dianggap efektif untuk mengembangkan keenam aspek perkembangan anak usia dini yaitu menggunakan alat permainan edukatif. Para orangtua atau guru-guru yang mendedikasikan dirinya untuk mendidik anak-anak golden age pasti sepakat bahwa anak usia dini tidak bisa dipisahkan dengan mainan. 

Mainan bisa diibaratkan seperti kebutuhan pokok mereka. Hal tersebut wajar dan sesuai dengan karakter anak usia dini yang pernah kita singgung dalam artikel-artikel sebelumnya. 

Ada yang masih ingat bagaimana karakter anak usia dini ? Para orangtua tentunya sudah hafal ya. Lebih-lebih guru yang sudah berpengelaman mendidik anak usia dini, karena peserta didiknya berasal dari latar belakang keluarga dan karakter yang berbeda-beda. Tentu, karakter anak usia dini sudah melekat dalam otaknya dan tidak perlu dipertanyakan lagi. 

Pemahaman yang baik terhadap karakter anak sangat penting. Sebab, orangtua atau guru bisa mengetahui cara yang sebaiknya digunakan untuk mengajak anak belajar atau menstimulasi perkembangannya. Orangtua dan guru juga bisa memahami cara-cara yang bisa digunakan untuk menenangkan anak ketika moodnya sedang tidak baik dan juga bisa menentukan media yang tepat untuk menstimulasi keenam aspek perkembangan anak tersebut.

Pendidik yang baik ialah yang selalu berusaha membangun connection dengan peserta didiknya, sehingga bisa memahami bahwa murid-muridnya membutuhkan lebih dari sekedar correction, yaitu bimbingan yang sesuai karakternya dan  dilakukan dengan cara menyenangkan sehingga bisa membantu anak berkembang sesuai yang diharapkan.

Dunia anak usia dini identik dengan bersenang-senang bukan ? 

Oleh karena itu, orangtua atau guru dituntut untuk kreatif dalam memberikan dan membersamai anak dalam melakukan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengedukasi dan menstimulasi perkembangan anak. Salah satu upaya yang bisa dilakukan yaitu dengan menciptakan alat permainan edukatif. 

Dalam artikel-artikel sebelumnya, kita telah membahas tentang pentingnya alat permainan edukatif sebagai media pembelajaran anak usia dini. Kita juga telah berbicara tentang beberapa alat permainan edukatif serta fungsinya untuk menstimulasi perkembangan anak. Nah, dalam artikel ini kita akan sama-sama belajar untuk mengevaluasi alat permainan edukatif yang sudah atau nantinya akan kita buat.

Evaluasi penting untuk dilakukan agar tujuan dari alat permainan edukatif yang dibuat bisa tersampaikan. Tepatnya, benar-benar bisa dimanfaatkan. Sederhananya, evaluasi bisa kita artikan sebagai proses penilaian mendalam untuk bisa memastikan bahwa alat permainan edukatif yang dirancang sudah memenuhi syarat yang ditetapkan atau belum. 

Tujuan dilakukannya evaluasi yaitu untuk mengetahui kekurangan alat permainan edukatif yang telah dibuat sehingga bisa diperbaiki. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses evaluaasi yaitu kesesuaian alat permainan edukatif dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan, kelebihan, dan kekurangannya. Adapun Tahapan evaluasi pembuatan atau pengembangan alat permainan edukatif sebagai berikut :

1. Menilai Kesesuaian Alat Permainan Edukatif dengan Syarat

A. Syarat Edukatif

Alat permainan edukatif yang dibuat harus sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan. Syarat pembuatan alat permainan edukatif meliputi syarat teknis, edukatif, dan estetika. Syarat edukatif artinya yaitu alat permainan edukatif yang dibuat bisa dimanfaatkan sebagai sarana untuk mencapai tujuan pendidikan, dalam hal ini dapat digunakan untuk mengoptimalkan keenam aspek perkembangan anak yang meliputi moral dan agama, bahasa, kognitif, motorik kasar dan halus, sosial emosional dan seni.

B. Syarat Teknis

Syarat teknis berkaitan erat dengan bahan-bahan yang digunakan, cara membuat, dan pengaplikasian alat permainan edukatif. Upaya untuk membantu anak berkembang dengan maksimal, tidak harus menggunakan cara yang sulit dan dengan benda-benda yang mahal. Pembuatan alat permainan edukatif sangat bisa memanfaatkan barang-barang bekas dengan cara didaur ulang. Bahan-bahan yang harus digunakan tidak berorientasi pada harga, akan tetapi dari segi kemanan, tahan lama, serta berwarna menarik untuk anak. 

Syarat teknis juga meliputi kesesuaian antara konsep alat permainan edukatif dengan tujuan dan fungsinya. Alat permainan yang dibuat juga ditekankan agar tidak hanya memiliki satu fungsi. Hal tersebut artinya tidak hanya berfungsi untuk mengembangkan satu aspek saja, akan tetapi lebih dari satu. Selain itu, bahan yang digunakan untuk membuat alat permainan edukatif sebaiknya yang mudah diperoleh, tahan lama, dan juga aman, mudah digunakan, serta bisa dimainkan secara individu atau berkelompok oleh anak.

3. Syarat Estetika

Syarat estetika juga harus menjadi perhatian dalam membuat alat permainan edukatif, karena apabila bisa menarik perhatian anak , maka langkah-langkah selanjutnya dalam mengembangkan aspek perkembangan anak menggunakan alat permainan edukatif akan lebih mudah. Seperti yang kita tahu, apabila anak tertarik dengan suatu benda, ia akan terus-terusan mencari tahu tentang benda tersebut dan melakukan eksplorasi. Syarat estetika meliputi bentuk yang elastis, ringan, serta fleksibel atau bisa digunakan di beberapa tempat oleh anak. Selain itu, ukuran alat permainan edukatif harus sesuai dengan usia anak serta kombinasi warnanya menarik dan serasi.

2. Menganalisis Kelebihan dan Kekuarangan

Tahap berikutnya setelah menilai kesesuaian alat permainan edukatif dengan ketiga syarat tersebut yaitu menganalisis kelebihan dan kekurangan alat permainan edukatif. Analisis ini dilakukan untuk membantu kita dalam mempertahankan atau meningkatkan kelebihan alat permainan edukatif yang kita buat sebagai salah satu upaya untuk meminimalisir kekurangan dan memaksimalkan fungsi atau penggunaannya.

Membuat alat Permainan Edukatif tidak cukup hanya sebatas selesai, dalam artian sampai bisa digunakan saja. Akan tetapi harus dilanjutkan ke tahap evaluasi agar alat permainan yang dibuat tidak sia-sia sebab tidak terpakai karena ketidaksesuaian dengan ketiga syarat tersebut sehingga tidak bisa digunakan untuk menjadi media dalam menstimulasi keenam aspek perkembangan anak. Semoga tulisan singkat ini bisa bermanfaat...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun