Sudah menjadi rahasia umum ya, kalau bahasa tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Kita sama-sama sepakat ya, bahwa tanpa bahasa kita nggk akan bisa berkomunikasi. Dimana, seperti yang kita tahu, kehidupan manusia sebagai makhluk sosial tidak akan bisa berjalan dengan baik.Â
Saya yakin pasti kita sangat sadar kalau bahasa merupakan hal penting dalam kehidupan kita. Sehingga, perkembangan bahasa menjadi salah satu aspek penting yang harus dikembangkan sejak usia dini.Â
Karena dengan bahasa seorang anak bisa mengenal lebih tentang diri dan lingkungannya. Selain itu, bahasa juga bisa menjadi sarana bagi anak untuk mengekspresikan perasaannya.Â
Tentu, para Ayah dan bunda lebih paham akan pentingnya hal tersebut bagi seorang anak. Karena, anak usia dini atau yang sedang berada dalam usia 0-6 tahun belum bisa mandiri. Sehingga, kemampuan berbahasa untuk komunikasi sangat penting untuk mereka.
Dalam artikel ini, kita akan bahas tentang tahapan perkembangan bahasa anak sesuai usianya, aturan ketatabhasaan yang bisa dijadikan standar atau acuan untuk bisa mengetahui normal atau tidaknya perkembangan bahasa dan anak. Kita juga akan membahas tentang otak manusia yang berperan dalam aspek bahasa.Â
Semoga artikel ini bisa menjadi salah satu sarana yang bisa membantu kita untuk meanmabh wawasan terkait perkembangan yang bahasa. Dimana, seperti yang kita aspek ini cukup kompleks.Â
Di samping itu juga, sebagai orangtua dan guru sangat disarankan supaya bisa memahami tahapan perkembangan bahasa anak sesuai tingkatan usianya. Tujuannya, apabila pada usia tertentu anak belum sesuai perkembangan bahasanya, orangtua atau guru bisa menyadari sejak awal.
A. Tahap Perkembangan Bahasa Anak berdasarkan Usianya
Tahapan bahasa anak usia dini menurut Guntur dalam Susanto terdiri dari tahap 1 (pralinguistik), tahap 2 (linguistik), tahap 3 (pengembangan tata bahasa), dan tahap 4 (tata bahasa menjelang dewasa).
- Tahap 1 ( pralinguistik) dialmai oleh anak yang berusia 0-1 tahun. Tahap pralinguistik terbagi menjadi 2, yaitu tahap pralinguistik pertama dan kedua. Ciri anak yang sedang berada dalam tahap pralinguistik  pertama  atau ketika berusia 1-6 bulan yaitu cara mereka berkomunikasi yang paling sering mereka gunakan adalah menangis, tersenyum, dan menjerit.  Adapun ketika anak berusia 6-12 bulan, anak mulai bisa mengucapkan kata-kata yang tak memiliki makna.
- Tahap 2 ( Lingusitik) terbagi menjadi 2 yaitu holafrastik dan frasa. Tahap holafrastik memiliki ciri-ciri yaitu anak memiliki perbendaharaan atau kosakata sebanyak 50. Tahap ini dialami oleh anak yang berusia satu tahun. Adapun rahap frasa yaitu anak mulai mampu mengucapkan 2 kata atau lebih. Koskata atau perbendaharaan kata anak pada tahap ini berjumlah sekitar 50-100 kata. Tahap ini dialami oleh anak usia 1-2 tahun.
- Tahap 3 (Pengembangan tata bahasa), Ketika anak berusia 3-5 tahun, anak sudah memiliki kemampuan untuk menyusun kalimat yang sesuai dengan SPOK.
- Tahap 4 ( Tata bahasa menjelang dewasa, tahap ini dialami oleh anak usia 6-8 tahun. Pada tahap ini anak mulai mampu mengombinasikan kalimat sederhana dengan kalimat kompleks.
B. Bagian-Bagian Bahasa
Bahasa meliputi beberapa hal yaitu fonologi, morfologi, sintaksis, semantic, dan pragmatis. Fonologi yaitu sistem suara atau bunyi dalam bahasa. Ketika belajar fonologi artinya anak mempelajari kandungan suara. Adapun morfologi yaitu aturan untuk mengombinasikan morfem, yaitu rangkaian suara yang membentuk kesatuan bahasa terkecil.Â
Salah satu contoh morfem yaitu sa-ya, itu terdiri dari 2 morfem. Lalu, sintaksis yaitu penggabungan kata sehingga bisa membentuk frasa dan kalimat yang bisa diterima. Kemudian, semantic yaitu makna sebuat kata atau kalimat. Contoh semantik yaitu kata gadis dan wanita sama-sama bermakna perempuan akan tetapi berbeda dari segi umur.Â
Terakhir yaitu pragmatis. Pragmatis artinya penggunaan percakapan yang tepat. Pragmatis meliputi kemampuan seseorang untuk memahami topic pembicaraan serta lawan bicaranya. Sehingga anak bisa menerapkan kata sopan sesuai dengan lawan bicaranya.
C. Bagian Otak Manusia yang Beruhubungan dengan Bahasa
Secara umum bagian otak yang berhubungan dengan bahasa yaitu broca dan wernicke. Area otak broca diambil dari nama seorang ahli yang bernama Broca.Â
Dimana Broca mengajukan tiga rumusan mengenai hubungan otak dengan bahasa yaitu:Â
1) artikulasi ahasa diproses dikonvolusi depan ketiga hemisfer kiri otak, 2) Terdapat dominasi hemisfer kiri dalam atikulasi bahasa, 3) memahami bahasa merupakan tugas kognitif yang berlainan dari memproduksi bahasa. Hal tersebut tercantum dalam Simanjutak (2009:192). Selanjutnya rumusan Broca tersebut dikaitkan oleh Wernicke kepada bagian-bagian otak di hemisfer kiri.Â
Bagian otak wernicke juga diambil dari nama seorang ahli yang menemukan bagian otak tersebut. Wernicke menemukan bahawa medan Broca dan medan Wernicke dihubungan oleh sebuah lajur syaraf yang besar yang disebut busur fasikulus.Â
Dengan penemuan ini Wernicke melahirkan sebuah model bahasa yaitu pemrosesan bahasa terjadi di beberapa bagian otak dan membuat prediksi yang benar, bahwa kerusakan pada fasikulus busur membuat pasien tidak dapat mengulangi ucapan-ucapan yang didengarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H