Menahan peri yang kian menusukÂ
Jantungku seakan berhenti berdenyut
Pada jam kiamat itu
Aku ingin memeluk erat tubuh kudus-Mu
Menyeka setiap butiran darah dan pelu pada tubuh-Mu
Membalut setiap luka yang tergores
Anakku...Â
Biarkan aku ratapi kepergian-Mu
Karena peri yang tak terbendung ini
Aku tak punya kata-kataÂ
Aku hanya punya air mata
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!