Mohon tunggu...
Perdana A. Negara
Perdana A. Negara Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

s1 administrasi publik, Fisip Unsoed.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Fantasia

9 Agustus 2019   22:32 Diperbarui: 9 Agustus 2019   22:39 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi ini lain! 

Seluruh tubuh terasa hangat tanpa keringat. Energi dan histeri semangat berjejalan didadaku. Anehnya tubuh malah tidak bisa kugerakkan.

Meski begitu, aku merasa tubuhku seringan kapas dari ujung kepala sampai ujung kaki. Jika saja ada kipas angin didepanku mungkin aku bisa melayang, pikirku.

Menit ke empat belas, tubuhku terasa makin segar dan terus merasa lebih segar tiap detiknya. Dengan tubuh kaku terduduk di atas meja, aku  tercengang dalam kelumpuhan yang hebat dan sangat kuat.

Menit ke lima belas, hasratku menyala-nyala. Ruangan apartemen yang semula gelap remang dengan lampu oranye pudar, berubah berkilauan dengan lampu-lampu neon warna-warni. 

Tiba-tiba, terdengar suara dentuman bak sedang di lantai dansa. Atmosfer ruangan menjadi begitu riuh sekaligus sesak dengan teriakan hiseria.

Kedua telingaku menjadi sakit. Kamar berputar-putar. Suara tawa terbahak-bahak disana-sini memenuhi ruangan.

Suasana yang riang berubah jadi suram pada menit ke enam belas. Semula riuh menjadi kelam; gelap yang dalam.

Sensasinya sangat temaram mengelilingi tubuhku, punggung dan kepalaku sangat berat seperti ditimpa tiga karung beras.

Kulihat dan kurasakan, dinding-dinding kamar menghitam dengan pekat---tiap sisinya makin lama makin mengecil dan menyempit---sampai-sampai aku tertelan dengan sesak dan rapat. 

Aku terjebak didalam kehampaan. Dadaku sesak nafasku tersengal-sengal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun