Mohon tunggu...
Asep Koswara
Asep Koswara Mohon Tunggu... -

manusia biasa yang tak luput dari salah dan dosa,.\r\n..Mahasiswa linguistik UIN BDG '09\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tersenyumlah

25 September 2012   14:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:43 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Oleh: Asep Koswara

“Kadang kadang kebahagiaan membuat anda tersenyum

tetapi kadang-kadang senyum bisa membuat anda bahagia”

-Thich Nhat Hanh  (Aktivis Perdamaian Vietam)

Mustahil kiranya manusia di dunia ini yang tidak pernah tersenyum. Setiap hari, setiap jam bahkan mungkin setiap menit kita melakukan hal tersebut. Tersenyum pada teman, guru, rekan kerja, tetangga, bertemu orang di jalan atau bahkan tersenyum sendiri (asal jangan di tempat umum). Itu sering kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Pada umumnya Tersenyum sering dilakukan ketika kita mendapatkan kebahagiaan atau perasaan kita sedang dalam keadaan gembira. Meskipun pada kenyataannya tidak hanya ketika mendapatkan kebahagiaan saja kita tersenyum.

Menurut seorang ahli neurology bernama Paul Ekman (2010:270)  yang selama bertahun-tahun mempeajari tentang effek positive dan negative pada otak, mengatakan bahwa tersenyum itu ada dua macam; Felt smiles dan false smiles. Keduanya biasa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, namun mempunyai ciri dan manfaat yang berbeda tentunya.

Felts smiles atau biasa disebut dengan senyum spontan merupakan proses tersenyum tanpa ada paksaan. Ini biasanya terjadi secara refleks atas respon terhadap suatu hal atau keadaan yang menyenangkan sehingga kita melakukan senyuman dengan ikhlas, bahkan tak disadari. Pada saat felt smiles bagian otak yang bekerja adalah bagian motorik, yang kemudian melepaskan zat-zat kimia yaituenefalin dan endorfin. Enefalin berperan sebagai obat penghilang nyeri sedangkan endofrin berpungsi seperti morphin; yang membuat anda gembira. Effeknya akan membuat otot-otot wajah anda menjadi rileks, inilah apa yang sering orang bilang bahwa ‘senyum bisa membuat awet muda’.

Berbeda dengan felts smiles, false smile adalah proses tersenyum yang berawal dari keterpaksaan. Senyum jenis ini sering disebut senyum diplomat; lihat saja para diplomat apabila sedang bertemu atau bersalaman dengan para pejabat lainnya, terlihat kaku. Pada saat proses tersenyum ini bagian otak yang bekerja adalah premotorik, dan kemudian melepaskan zat stres yaitu enzim adrenalin dan cortisol. Adrenalin akan sedikit meningkat karena otak kita dipaksa untuk menyesuaikan kepalsuan-kepalsuan itu. Kemudian efeknya akan terlihat jelas yaitu otot otot wajah bukannya rileks namun akan terlihat tegang.

Dalam beberapa hal senyum palsu atau fate smiles ini tidak selamanya jelek, karena harus kita ketahui bahwa kegembiraan itu bersipat menular seperti virus. Namun apakah kita mudah terserang oleh virus senyum palsu itu? Saya rasa kalau senyuman palsu dari orang lain kita tidak akan mudah untuk terpengaruh. Namun coba ada lakukan senyuman palsu itu untuk diri sendiri; yaitu ketika anda dalam keadaan, sedih, tertekan dan banyak masalah. Maka anda akan mendapatkan perbedaan sebelum anda tersenyum dan ketika anda tersenyum (meski terpaksa). Saya pernah mempraktekan itu, sekarang giliran anda silahkan bisa anda coba, tapi tetap saran saya jangan dilakukan di tempat umum ya, nanti dikira. . .^_^

Menurut para ahli tersenyum jenis ini bisa digunakan sebagai therapi, yaitu biasa disebut facial biofeedback. Tiap senyuman tersebut memberikan efek positive bagi keadaan jiwa anda karena ketika tersenyum otak kita akan mengambil zat-zat yang tadi saya sebutkan dan kemudian memberikan pengaruh pada jiwa. Masalah dan kesedihanpun hilang dengan segera.

Ada banyak manfaat yang dihasilkan dari tersenyum meskipun tersenyum secara terpaksa atau fate smiles diantaranya;

Seperti yang dikatakan oleh Steven Covey dalam bukunya 7 habits“I am the master of my fate”.Intinya adalah bahwa kita harus menjadi tuan bagi pikiran kita. Disini menurut saya tersenyum merupakan salah satu cara yang paling bagus dan cocok untuk memenuhi theory tersebut.

Segala sesuatu berasal dar pikiran yang kemudian mempengaruhi cara kita bertindak. Pernahkan anda melakukan sesuatu hal dalam keadaan pikiran yang sedang kalut? Lalu bagaimanakah hasilnya?  Pasti hasilnya juga akan kacau. Kemudian sebaliknya apa hasil yang kita dapatkan ketika kita melakukan sesuatu dengan keasaan pikiran yang sedang tenang dan gembira? Hasilnya pasti baik dan tanpa ada penyesalan.

Dengan tersenyum kita sudah berusaha untuk menguasai pikiran kita. Misalkan ketika pagi-pagi kadang pikiran kita kalut, banyak masalah yang harus diselesaikan dll. Maka cobalah untuk tersenyum, karena dengan tersenyum kita sudah mengendalikan pikiran kita untuk terus larut dalam kesedihan menjadi tergantikan oleh kegembiran dan lebih optimis, penuh semangat dalam menyelesaikan setiap permasalahan hidup.

Tersenyum sungguh mempunyai peran yang sangat penting dalam hidup ini. Tersenyum bisa menjadi obat, bisa menjadi pengendali pikiran juga bisa menjadi warna dalam kehidupan masyarakat yang harmonis dan penuh dengan kehangatan. Apalagi jika setiap senyuman yang terpancar itu penuh dengan ketulusan dan keramahan, niscaya dalam menjalani hidup ini akan lebih indah. Seyum itu gratis, anugrah yang perlu kita syukuri,, maka dari itu:

Let’s be smile...!!! ^__^

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun