Sel surya perovskit telah menjadi sorotan dalam penelitian energi terbarukan karena efisiensinya yang tinggi dan biaya produksi yang relatif rendah. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang sel surya perovskit, termasuk prinsip kerja, struktur, efisiensi, tantangan, dan potensi masa depannya.
Sel surya perovskit adalah jenis sel fotovoltaik yang menggunakan material perovskit sebagai bahan aktif untuk mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Nama "perovskit" berasal dari mineral dengan struktur kristal tertentu yang pertama kali ditemukan oleh Lev A. Perovskite. Struktur umum perovskit dapat dinyatakan dengan formula kimia, di mana A dan B adalah kation, dan X adalah anion halida.
Prinsip Kerja Sel Surya Perovskit
Prinsip kerja sel surya perovskit mirip dengan sel surya tradisional lainnya. Prosesnya dimulai ketika cahaya matahari mengenai lapisan perovskit, yang menyerap foton dan menghasilkan pasangan eksiton (elektron dan hole). Setelah itu, elektron bergerak menuju elektroda negatif, sedangkan hole bergerak menuju elektroda positif. Proses ini menciptakan aliran arus listrik yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi.
Struktur Sel Surya Perovskit
Struktur sel surya perovskit umumnya terdiri dari beberapa lapisan:
1. Substrat : Biasanya terbuat dari kaca atau bahan transparan lainnya.
2. Lapisan Transport Elektron (ETL) : Mengarahkan elektron ke elektroda negatif.
3. Lapisan Perovskit : Lapisan aktif yang menyerap cahaya matahari.
4. Lapisan Transport Hole (HTL) : Mengarahkan hole ke elektroda positif.