Apa sih yang pertama kali kamu pikirkan ketika mendengar kata "Rebahan"? Mungkin diantaranya ada yang berpikir tentang tiduran sambil main HP, ngemil sambil nonton drakor, main tik-tok dan lain sebagainya.
Semua pemikiran itu tidaklah salah, karena sejatinya rebahan adalah waktu kita untuk beristirahat dari segala masalah hidup yang menempa. Namun, lain halnya jika sebagian besar waktumu digunakan untuk rebahan. Bukannya memberi badan dan pikiran untuk beristirahat, tapi malah membuat hidupmu bermasalah. Padahal dengan semua fitur yang ada seperti internet, youtube, Instagram, dan twitter sudah cukup untuk membuat harimu menjadi lebih produktif dan kreatif.
Pada tulisan kali ini penulis akan memaparkan beberapa tips yang bisa dijadikan solusi agar aktivitasmu menjadi lebih produktif dan anti rebahan, tentunya perlu diikuti dengan kemauan dari diri sendiri ya. Hehe..
- Berani mencoba dan mengambil risiko
Mencoba hal baru, itulah yang pertama kali harus teman-teman lakukan untuk bisa keluar dari zona rebahan. Penulis tahu bahwa mencoba hal baru tidaklah mudah karena ada risiko di belakang hal baru tersebut dan penulis cukup yakin kata "Risiko" itulah yang membuat teman-teman  sulit keluar dari zona rebahan. Teman-teman harus tahu bahwa di setiap kegiatan apalagi mencoba hal baru pasti akan selalu ada risiko, bahkan tidak melakukan kegiatan pun (Baca:rebahan) risiko tetap akan mengiringi, dan risiko terdekat dari rebahan adalah berkurangnya kesehatan badan dan berkurangnya kemampuan otak. Oleh karena itu, jangan pernah menolak risiko, yakinilah bahwa disetiap kegiatan positif akan datang pula risiko yang positif.
- Sering ikut seminar dan organisasi
Pernah gak sih kamu ikut seminar? Jika pernah, lanjutkanlah kebiasaan itu karena banyak ilmu baru dan motivasi di dalamnya. Bagi kamu yang belum pernah mengikutinya, cobalah untuk bergabung. Sebab, seminar merupakan ajang untuk memperoleh ilmu dengan bahasan topik yang khusus dan terfokus. Contohnya seminar kewirausahaan, pendidikan, motivasi, dan lain sebagainya.
Apakah seminar itu berbayar? jawabannya adalah iya, kebanyakan seminar memang mengharuskan pesertanya untuk membayar tiket atau registrasi, biasanya jika pembicara adalah orang terkenal atau ahli di bidangnya maka semakin mahal pula biaya tiket yang di  tetapkan oleh penyelenggara. Namun, jangan pernah ragu mengeluarkan kocek untuk hal yang bermanfaat, yakinilah bahwa biaya yang keluar dari kantongmu tidak akan sebanding dengan ilmu dan motivasi yang akan di terima.
Selain ikut seminar, kita juga bisa mencoba untuk masuk organisasi. Organisasi adalah sekumpulan orang dengan tujuan yang sama dan memiliki struktur yang jelas. Organisasi juga bisa disebut sebagai miniatur kehidupan, sebab di dalamnya kita akan merasakan pahit dan manisnya hidup.
Contoh organisasi yang bisa dikuti ialah organisasi kepemudaan seperti karang taruna, atau organisasi sekolah/kampus yang sesuai dengan minat. Penulis juga aktif berorganisasi sejak masa putih abu. Organisasinya beragam, hanya saja penulis tetap setia hingga kini berkiprah di  gerakan pramuka.
- Fokus dan komitmen
Sedangkan komitmen artinya konsisten dalam menggeluti sesuatu, semakin kamu konsisten terhadap  satu kegiatan, maka semakin cepat pula perubahan yang akan terjadi pada dirimu.
- Manajemen waktu
Suatu ketika di sebuah stasiun kereta api, terjadi keterlambatan saat pemberangkatan, keterlambatannya bukan 30 menit, bukan 45 menit, atau bahkan satu jam, keterlambatannya hanya satu menit. Bukan sesuatu yang akan berpengaruh untuk setiap agenda orang, setidaknya itu menurut kita, tapi tidak bagi mereka.
Setelah kereta mulai berangkat, sang masinis menghampiri setiap penumpang kereta sambil menundukan badannya tanda permintaan maaf karena telah menyebabkan pemberangkatan terlambat.
Keadaan yang berbanding terbalik dengan warga Indonesia, dimana keterlambatan satu jam adalah hal yang lumrah. Tidak ada rasa menyesal apalagi permintaan maaf, sebuah ironi yang harus segera kita ubah.
Cara terbaik untuk memperbaiki manajemen waktu adalah dengan membuat agenda harian, kita catat apa saja yang akan kita lakukan selama seharian termasuk dengan estimasi waktunya lalu kita mulai dengan menepati setiap estimasi waktu yang sudah ditentukan. Walau di dalam praktiknya akan selalu ada hal-hal diluar rencana karena sejatinya kita hanya bisa berencana, sisanya pemilik waktulah yang akan berkehendak. Setidaknya kita akan lebih siap dibanding dengan orang-orang yang tidak membuat rencana sama sekali.
- Mencari seseorang yang dapat memotivasi
Mentor adalah orang yang senantiasa menjadi pengasuh, pembimbing dan penuntun ketika hilang arah, kurangnya semangat, atau hal-hal lainnya. Oleh karena perannya yang krusial, memilih seorang mentor janganlah sembarangan, orang itu haruslah mempunyai pengalaman hidup yang banyak atau setidaknya orang yang bijaksana.Â
Contoh terdekatnya bisa dari orang tua, saudara, guru, Â kakak senior dan lain sebagainya. Mungkin peran pacar atau gebetan juga bisa saja dijadikan mentor supaya semangat bertambah dalam menjalani hidup, tapi penulis ragu itu ide yang bagus.
Bukan berarti penulis pernah mencoba dan berakhir tidak sesuai harapan, lebih karena pada kebanyakan kasus, orang yang menggantungkan hidupnya pada pacar atau gebetan selalu berakhir dengan kekecewaan. Seseorang yang menjadi mentor haruslah ia yang mampu mendampingi teman-teman dari awal perjuangan sampai ke puncak kesuksesan. Jadi, berhati-hatilah dalam memilih mentor.
Demikianlah rangkaian tips yang bisa penulis bagikan, semoga bermanfaat untuk kemajuan dirimu dan diri pribadi penulis. Mulailah dengan meniatkan hati dan meyakini bahwa kita dapat berubah menjadi generasi produktif anti rebahan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI