Mohon tunggu...
Helmi Mubarok
Helmi Mubarok Mohon Tunggu... Guru - Guru

Manusia seharusnya tidak lepas dari perannya sebagai manusia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Yahudi dari Masa ke Masa

1 September 2024   15:54 Diperbarui: 1 September 2024   15:59 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arsip foto RIA Novosti / Commons Wikimedia.

Data yang diambil dari Palestinian Ministry of Health dan Palestine Red Crescent Society ini juga mengungkapkan total korban luka di pihak Palestina mencapai 72 ribu lebih orang. Dengan rincian warga Jalur Gaza mencapai paling tidak 71,920 orang, termasuk di antaranya 8.866 anak-anak, dan warga Tepi Barat sebanyak lebih dari 4,600 orang.[8]

 

Dimanakah Orang-Orang Arab? 

            Yang mengherankan adalah, mereka yang menyebut diri sebagai orang-orang yang murah hati sepanjang sejarah, yaitu orang-orang Arab, kini justru turut serta dalam politik kelaparan Yahudi. Tidakkah ada satu orang Arab yang waras yang akan membuka jalan bantuan kemanusiaan ke tanah yang terus-menerus diserang dan dibombardir selama kurang lebih satu tahun ini? Sungguh menyedihkan dan menyayat hati kita semua.

 

Tragedi Nabi Elia [9]

            Sejarah mencatat, Yahudi pernah mengepung Nabi Ilyas a.s. di Gunung Qasiyun hingga beliau meninggal kelaparan. Setelah Beliau datang kepada mereka dengan membawa petunjuk dan ketakwaan serta berusaha menasihati mereka untuk kembali kepada Allah[10], mereka justru berusaha membunuhnya. Namun, Nabi Ilyas a.s. berhasil menaiki Gunung Qasiyun yang tidak terjangkau oleh mereka, dan mereka terus mengepungnya selama bertahun-tahun hingga akhirnya Allah memanggilnya.

  

Penutup

Setelah pemaparan panjang lebar di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa Pemerintah Israel harus diselidiki atas kejahatan perang di Gaza. Mereka harus dihukum seberat-beratnya di dunia ini, sebelum dihakimi oleh Allah di Akherat kelak.

 

Mata kita harus melek dan hati kita harus tergugah menyuarakan kebenaran dan realitas yang terjadi di Palestina. Tidak boleh ada yang tutup mata bahkan tutup mulut melihat penderitaan yang melanda mereka. Di samping itu, kita harus bahu membahu untuk terus membantu rakyat Palestina dengan bantuan material finansial berupa uang dan logistik, bantuan emosional berupa empati dan simpati, serta bantuan spiritual berupa doa-doa yang selalu terlangitkan.

 

 Referensi :

[1] https://al-akhbar.com/Kalimat/274839
[2] Seperti yang dijelaskan oleh Imam al-Razi, Imam asy-Syaukani, Sayyid Siddiq Hasan Khan, dan ulama lainnya.
[3] Dr. Taufik Hamid dalam https://www.alhurra.com/latest/2019/10/18/--------
[4] "This year, Palestinians in Gaza broke their fasts during Ramadan with scraps of garbage and tufts of grass." Tulisan John Oakes dalam https://www.theguardian.com/commentisfree/article/2024/jun/25/starvation-israel-gaza-war
[5] Israel's genocidal use of starvation as a weapon of war pada web https://foodsecurity.ac.za/news/israels-genocidal-use-of-starvation-as-a-weapon-of-war/
[6] Ibid.
[7] https://komnasperempuan.go.id/siaran-pers-detail/siaran-pers-komnas-perempuan-tentang-gencatan-senjata-permanen-konflik-israel-palestina-dan-perdamaian#:~:text=Laporan%20Palestinian%20Central%20Bureau%20of,korban%20jiwa%20di%20Tepi%20Barat.
[8] https://dunia.tempo.co/read/1841341/jumlah-korban-tewas-konflik-israel-palestina-per-4-maret-2024-mencapai-31-ribu-jiwa
[9] Nabi Elia dalam Islam dikenal sebagai Nabi Ilyas AS. Dalam kitab al-Bidayah wa al-Nihayah, Imam Ibnu Katsir berpendapat bahwa Nabi Ilyas dan Khidr telah meninggal dunia, dan prasangka yang mengatakan bahwa keduanya masih hidup dan berkumpul setiap bulan Ramadhan di Baitul Maqdis serta berhaji setiap tahun merupakan pendapat yang tidak berdalil dan tidak dapat dijadikan hujjah.
[10] Mendakwahkan tauhid dan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun.
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun