Data yang diambil dari Palestinian Ministry of Health dan Palestine Red Crescent Society ini juga mengungkapkan total korban luka di pihak Palestina mencapai 72 ribu lebih orang. Dengan rincian warga Jalur Gaza mencapai paling tidak 71,920 orang, termasuk di antaranya 8.866 anak-anak, dan warga Tepi Barat sebanyak lebih dari 4,600 orang.[8]
Â
Dimanakah Orang-Orang Arab?Â
      Yang mengherankan adalah, mereka yang menyebut diri sebagai orang-orang yang murah hati sepanjang sejarah, yaitu orang-orang Arab, kini justru turut serta dalam politik kelaparan Yahudi. Tidakkah ada satu orang Arab yang waras yang akan membuka jalan bantuan kemanusiaan ke tanah yang terus-menerus diserang dan dibombardir selama kurang lebih satu tahun ini? Sungguh menyedihkan dan menyayat hati kita semua.
Â
Tragedi Nabi Elia [9]
      Sejarah mencatat, Yahudi pernah mengepung Nabi Ilyas a.s. di Gunung Qasiyun hingga beliau meninggal kelaparan. Setelah Beliau datang kepada mereka dengan membawa petunjuk dan ketakwaan serta berusaha menasihati mereka untuk kembali kepada Allah[10], mereka justru berusaha membunuhnya. Namun, Nabi Ilyas a.s. berhasil menaiki Gunung Qasiyun yang tidak terjangkau oleh mereka, dan mereka terus mengepungnya selama bertahun-tahun hingga akhirnya Allah memanggilnya.
 Â
Penutup
Setelah pemaparan panjang lebar di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa Pemerintah Israel harus diselidiki atas kejahatan perang di Gaza. Mereka harus dihukum seberat-beratnya di dunia ini, sebelum dihakimi oleh Allah di Akherat kelak.
Â
Mata kita harus melek dan hati kita harus tergugah menyuarakan kebenaran dan realitas yang terjadi di Palestina. Tidak boleh ada yang tutup mata bahkan tutup mulut melihat penderitaan yang melanda mereka. Di samping itu, kita harus bahu membahu untuk terus membantu rakyat Palestina dengan bantuan material finansial berupa uang dan logistik, bantuan emosional berupa empati dan simpati, serta bantuan spiritual berupa doa-doa yang selalu terlangitkan.
Â
 Referensi :