Mohon tunggu...
Yusuf L. Henuk
Yusuf L. Henuk Mohon Tunggu... Ilmuwan - GURU BESAR di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) - TARUTUNG 22452 - Sumatera Utara, INDONESIA

GURU BESAR di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) - TARUTUNG 22452 -- Sumatera Utara, INDONESIA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teladan di Balik Kisah Natal bagi Umat Kristiani

25 Desember 2017   07:16 Diperbarui: 25 Desember 2017   08:34 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebab cuaca saat itu belum menyusahkan karena musim gugur belum usai, sehingga seperti yang dikisahkan Injil bahwa masih ditemui "gembala-gembala tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka di waktu malam."

Penetapan 25 Desember sebagai ulang tahun Kristus baru dimulai pada abad ke 4, ketika pengaruh adat Romawi mulai merembes dalam gereja. 

Tanggal itu diyakini dalam adat Romawi sebagai titik balik matahari di musim dingin dan memiliki arti sakral buat para penyembah dewa matahari. Penyesuaian tanggal kelahiran Yesus ini sebenarnya lebih memiliki tujuan politis, yakni memudahkan penyatuan pesta negara dan perayaan agama. 

Demikian pula penerapan tarikh tahun berdasar kelahiran Yesus pada Pemerintahan Bizantium yang mulai abad ke 6. Jadi dari data sejarah, sebenarnya Kristus diperkirakan lahir sekitar tahun 7 SM pada musim gugur! 

Boleh jadi itu terjadi antara bulan September -- November. Walau demikian, beberapa gereja yang tidak terlalu dipengaruhi tradisi Romawi, merayakan Natal pada 6 Januari. Jadi ada corak kosmpolitan dalam perkembangan kekristenan zaman itu.

Kesaksian Lukas tentang kelahiran Yesus juga menceritakan kelahiran Yohanes Pembaptis. Alkisah, seorang imam Yahudi bernama Zakaria dan istrinya Elizabet - keduanya sudah tua-tiba di Yerusalem untuk mengambil peran dalam persembahan korban kepada Allah. 

Ini acara penting dan berharga karena penentuan imam yang bertugas melakukan persembahan, diundi setiap tahun dari sekian ribu keturunan Lewi, sehingga belum tentu seorang imam mendapat tugas mulia itu sekali dalam hidupnya.

Tatkala berada di dalam ruang suci Bait Allah, malaikat Jibril menampakkan diri dan menjanjikan Zakaria seorang putra yang "... akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan,  Allah mereka, dan dia akan berjalan mendahului Tuhan ..." 

Peristiwa ini sungguh luar biasa, sehingga Zakaria mengalami efek psikosomatis - dia tidak dapat berbicara selama beberapa lama. Enam bulan kemudian, Jibril sekali lagi diutus Allah ke Nazaret menemui seorang perawan bernama Maryam. 

Malaikat itu memberitahu gadis ini akan mendapat seorang putra dari Allah, katanya, "Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah yang Maha Tinggi. 

Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepadaNya tahta Daud, bapa leluhurNya. Dan Ia akan menjadi raja atas keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan KerajaanNya tidak akan berkesudahan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun