Mohon tunggu...
Yusuf L. Henuk
Yusuf L. Henuk Mohon Tunggu... Ilmuwan - GURU BESAR di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) - TARUTUNG 22452 - Sumatera Utara, INDONESIA

GURU BESAR di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) - TARUTUNG 22452 -- Sumatera Utara, INDONESIA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Nenek Moyang Orang Rote Berasal Dari Bangsa Yahudi

1 Mei 2015   07:03 Diperbarui: 10 November 2015   09:33 11602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


14304572621666237275
14304572621666237275

Sedangkan, Kapal Victoria berhasil lolos dari amukan badai gelombang di Selat Pukuafu dan sempat menyinggahi Kota E’ahun di Kerajaan Ringgou dan dapat dipastikan bahwa Antonio Pigafetta yang turun dari Kapal Victoria dan membawa “buku catatan kecil dan sebatang pensil“ untuk menemui si Rote sesuai penuturan Susi Johana Rotte tersebut di atas. Kemudian Kapal Victoria melanjutkan pelayaran menyinggahi Sabu, lalu meneruskan pelayaran ke Tanjung Pengharapan di Afrika untuk kembali ke Spanyol. (http://edukasi.kompasiana.com/2015/04/28/nama-selat-pukuafu-bukan-berasal-dari-bahasa-rote-tapi-bahasa-spanyol--714707.html).


 


Tulisan ini sekaligus meluruskan tulisan Drs. Simon Arnold Julian Jacob yang KELIRU di media online (“Rote Pintar”: sajjacob.blogspot.com) berjudul: “Pulau Rote/Roti Memperoleh Namanya Dari Pelaut Portugis, Antonio Pigafetta (1522)” dan menulis bahwa: Antonio Pigafetta, asal Portugis rombongan Magelhaens dengan kapalnya “Victory” berlabuh dan bertemu dengan seorang nelayan tradisional bernama “Rotte” pada tanggal 30-04-1522, berlayar dari Filipina, meneruskan pelayarannya menuju Tanjung Harapan di Afrika Selatan, balik ke Eropa. Pada tanggal 30 April 1522, Antonio Pigafetta tiba di Pelabuhan Papela, Rote Timur, NTT. Dari Papela di Rote Timur, kemudian “Antonio Pigafetta melanjutkan pelayaran menyinggahi Pulau Ndao” (http://sajjacob.blogspot.com/2015/02/pulau-roteroti-memperoleh-namanya-dari.html).


Pada kenyataannya, BENAR SEKALI Antonio Pigafetta yang bertemu si “Rotte” pada tahun 1522, tetapi TIDAK BENAR SAMA SEKALI tulisan dari Drs. Simon Arnold Julian Jacob:


(1). Nama Kapal “Victory”, dan yang nama kapal yang paling benar adalah “VICTORIA”;


(2). Tanggal 30 April 1522, tidak benar sama sekali, karena penulis telah menulis dalam bukunya yang akan diluncurkan pada 2 Juli 2015 bahwa Kapal Trinidad dan Kapal VICTORIA menyeberang Selat Pukuafu yang ganas dan dahsyat pada Februari 1522 tepat musim Barat yang biasanya berlangsung dari Desember – Februari, sehingga tentu benar sekali penamaan Selat Pukuafu dari bahasa Spanyol, artinya “muntah terus-menerus”, karena "MABUK LAUT" (SEA SICK) (http://edukasi.kompasiana.com/2015/04/28/nama-selat-pukuafu-bukan-berasal-dari-bahasa-rote-tapi-bahasa-spanyol--714707.html).

 

 


 



 

 

Pada umumnya, bulan-bulan Desember, Januari dan Pebruari, adalah musim di belahan bumi bagian utara dan musim panas di belahan bumi bagian selatan. Pada saat itu terjadilah pusat tekanan tinggi di atas daratan Asia dan pusat tekanan rendah di atas daratan Australia. Keadaan ini menyebabkan angin berhembus dari Asia menuju Australia, yang dikenal di Indonesia dengan Angin Musim Barat (West Monsoon).

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun