Untuk menunjang produksi, Mas Ian juga melakukan perawatan berkala juga penyiraman baglog agar suplai kebutuhan air dan nutrisi lain bagi jamur tiram terpenuhi.Â
Begitu pula dengan pengendalian hama dan penyakit, Mas Ian selalu mengontrol hama dan penyakit yang mungkin ada di baglog atau di jamur itu sendiri.
Belajar Banyak Hal dari Budidaya Jamur Tiram
Kumbung adalah destinasi terakhir kami di Ian's Mushroom Farm. Meskipun demikian, tidak menghentikan kami untuk belajar banyak hal lain tentang jamur tiram. Kami sempat berbincang banyak di teras.Â
Mas Ian mengembangkan usaha budidaya jamur ini secara mandiri, namun didukung penuh oleh keluarga. Alhasil, kegiatan budidaya merupakan hasil gotong-royong keluarga. Ayah, Ibu serta saudara saudari Mas Ian turut serta dalam usaha tersebut.Â
Hal lain yang menarik dari Ian's Mushroom Farm adalah kontinuitas panen. Mas Ian merancang pola budidayanya dengan matang dan mantap, dimana Mas Ian dapat memanen jamur setiap hari dan dengan jumlah panen yang konsisten. Hal ini tentu menguntungkan bagi Mas Ian serta pembeli.Â
Di satu sisi keuntungan yang tetap diperoleh, serta pasokan produk yang terus tersedia. Setiap harinya Mas Ian memanen jamur pada sore hari kemudian diantarkan menuju pembeli tetap. Selanjutnya adalah ketelitian dan kesabaran adalah kunci.Â
Mas Ian bercerita tentang aneka percobaan yang beliau lakukan untuk budidaya jamurnya. Mulai dari memilih bibit terbaik, komposisi baglog, cara panen, hingga pengendalian hama penyakit.Â