Seusai bakal RSS ini dicetak, maka lembaran ini lalu digiling hingga tingkat kepadatan dan ketipisan tertentu. Setelah digiling maka bakal RSS harus diangin-anginkan untuk mengurangi kadar air dari sisa proses.
Penggantungan produk tidak menggunakan bahan logam, namun menggunakan batang bambu untuk menghindari munculnya warna kuning pada lembaran RSS mentah yang masih berwarna putih.
Lantas, RSS kemudian dimasukkan dalam ruang asap selama 5 hari dengan suhu bertingkat untuk proses pemasakan. Sekali lagi, ruang asap ini berbentuk rumah dan peninggalan Belanda! menakjubkan.
Setelah proses pengasapan selesai, maka saatnya pengangkatan dan sortasi. Bentuk dari RSS matang adalah lembaran karet dengan tekstur seperti karpet, liat dan lentur. Sortasi lembaran RSS dilakukan di ruangan khusus sortasi dan dilakukan dengan membagi RSS berdasar kualitas dari RSS 1, RSS 2, RSS 3 dan cutting atau sisa potongan.Â
Setelah dilakukan sortasi, maka dilakukan pengemasan. Pengemasan dilakukan dengan menumpuk lembaran RSS dan menyatukannya dengan perekat khusus dan untuk lapisan akhir adalah dengan labur dan minyak tanah.
Thin Brown Crepe (TBC)
Berbeda dengan RSS yang terbuat dari lateks, TBC diolah dari karet yang menggumpal berupa bongkahan karet yang disebut dengan lump, serta getah yang mengering pada bidang sadap atau disebut dengan scrap. Untuk produk TBC ini, dilakukan penggilingan sehingga lump dan scrap menyatu dan menjadi lembaran.
Setelah dilakukan penggilingan, maka lembaran siap dikeringkan. Metode pengeringan produk TBC ini sedikit berbeda dengan RSS dimana bila RSS menggunakan pengasapan, maka TBC hanya dikering-anginkan dalam bangunan khusus yang lagi-lagi secara fisik bergaya Belanda.
Di penghujung tur, kami berfoto di lapangan depan Kebun Sumber Tengah bersama jajaran staf Kebun, perangkat desa, perwakilan dari Koramil, serta panitia kegiatan.Â
Sungguh petualangan yang luar biasa. Bertemu dengan banyak orang hebat di perkebunan dan industri karet hari itu merupakan sebuah prestis tersendiri, bahkan disambut dan dipandu dengan baik oleh Bapak Manajer Kantor Kebun dan Bapak Manajer Kebun secara langsung.