Mohon tunggu...
Putri Rizky L.
Putri Rizky L. Mohon Tunggu... Lainnya - Joki Traktor di Tempat Magang

Penyuka random things. Doyan jalan-jalan meski belum jauh-jauh.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menengok Puslitkoka Indonesia, Surga Cokelat Indonesia dan Cerita Legitnya

27 Agustus 2019   12:25 Diperbarui: 1 September 2019   13:14 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemandangan Hamparan Tanaman Kakao berusia +- 3 tahun dari atas Kereta Wisata (Dokumentasi Pribadi, 2019)
Pemandangan Hamparan Tanaman Kakao berusia +- 3 tahun dari atas Kereta Wisata (Dokumentasi Pribadi, 2019)
Dari jalan raya Jenggawah, sekitar 5 km menuju Puslitkoka Indonesia dan dengan tiket yang tidak lebih dari Rp. 10.000,- kita dapat menikmati suasana khas perkebunan kakao dan kopi.

Sambil melihat-lihat, tidak ada salahnya jika Anda menyempatkan diri untuk membeli tiket kereta wisata seharga Rp. 10.000,- dan menikmati tur kebun dan pabrik pembuatan cokelat. 

Disini, kita dimanjakan dengan hamparan perkebunan kakao dan kopi dan bila beruntung pada masa panen raya yaitu sekitar bulan Agustus-September, pemandangan pelangi dari buah-buah kakao (atau biasa disebut kolven) ranum benar-benar memanjakan mata. 

Cantiknya kakao dari jenis forastero yang sedang memasuki fase pemasakan (Dokumentasi Pribadi, 2019)
Cantiknya kakao dari jenis forastero yang sedang memasuki fase pemasakan (Dokumentasi Pribadi, 2019)
Buah kakao mentah sendiri berwarna merah dan hijau, tergantung pada jenisnya. Apabila sudah memasuki masa pematangan akan berubah menjadi jingga (untuk buah berwarna merah) dan kuning (untuk buah yang berwarna hijau). 

Bila berkunjung di bawah pukul 12.00 siang, kita dapat melihat pekerja sedang melaksanakan kegiatan budidaya tanaman kakao. 

Kegiatan yang dilaksanakan dapat berupa pemangkasan (pruning), pemupukan (fertilizing), perawatan tanaman dari hama dan penyakit, perawatan lingkungan tumbuh dan sanitasi, polinasi atau kegiatan penyerbukan buatan dengan bantuan manusia (hand pollination), hingga pemanenan (harvesting) bergantung pada jadwal dan musim. 

Sebagian besar hasil panen buah kakao di Puslitkoka Indonesia dialokasikan untuk produksi benih. Selebihnya, dialokasikan untuk produksi olahan. 

Selepas menikmati tur kebun, kita bisa beristirahat di taman yang berada di tengah area CCSTP sambil duduk santai dibawah naungan tanaman markisa, sembari menunggui adik/anak/keponakan kita bermain di kolam khusus anak-anak. 

Berkelakar bersama Pengunjung Cilik sebelum tur kebun (Dokumentasi Pribadi, 2019)
Berkelakar bersama Pengunjung Cilik sebelum tur kebun (Dokumentasi Pribadi, 2019)
Jangan khawatir, bagi orang dewasa, kita dapat menguji adrenalin lewat flying fox, menunggang kuda, maupun berkendara dengan ATV. Seusai bersantai, kereta wisata akan kembali menjemput kita dan melanjutkan tur kebun menuju pabrik kopi dan cokelat.

Puas berkeliling kebun dan berwisata sambil memberi makan satwa yang ada di taman, kita dapat mengunjungi Unit Produksi Cokelat dan menambah khazanah kita mengenai kuliner cokelat yang ada. 

Unit Produksi ini tidak hanya memproduksi cokelat, namun menjadi satu dengan kopi. Dimulai dari pos hulu, dimana kolven-kolven dipecahkan dan diambil bijinya kemudian difermentasi, dikeringkan, disortir dan digudangkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun