7. Mengandung Saat Menyusui
Banyak yang beranggapan bahwa wanita tidak bisa hamil ketika masih dalam masa menyusui. Tetapi proses laktasi menjaga ibu tetap berovulasi dan mengalami menstruasi. Beberapa peneliti mendukung teori ini yang memungkinkan terjadinya kehamilan kembar saat masa menyusui.
8. Mengandung Saat Menggunakan Kontrasepsi Pil
Mengatur kehamilan dengan konsumsi pil sangat efektif sampai 99,9 persen. Tetapi 0,01 persennya adalah kemungkinan kehamilan kembar. Beberapa kehamilan masa konsumsi pil kontrasepsi terjadi karena kurang konsisten dalam mengkonsumsi pil tersebut, sehingga ketidakteraturan tersebut akan memicu perilaku hormon yang berubah-ubah yang dapat mengakibatkan hiperovulasi.
9. Berobat Ke Dokter Spesialis Fertilitas
Teknologi reproduksi berkembang sangat pesat yang memungkinkan kelahiran kembar lebih tinggi. Salah satunya adalah penggunaan obat-obatan untuk perawatan ketidaksuburan.
Penggunaan obat fertilitas (obat penyubur) yang memaksa ovarium untuk keluar sehingga bisa dibuahi sperma. Ini termasuk pengambilan pil subur (clomiphene citrate) yaitu sejenis perawatan yang sering digunakan untuk merangsang pengeluaran ova (telur) dari indung telur atau ovari. Penggunaan suntikan (gonnadotrophin) untuk ovulasi juga dapat mengakibatkan kemungkinan kehamilan kembar. Cara ini konsukltasikan dengan dokter keluarga.
10. Bayi Tabung
Kehamilan kembar juga bisa terjadi pada wanita dengan kehamilan yang dibantu oleh IVF (In Vitro Fertilization) atau lazim disebut bayi tabung. Pada kehamilan lewat bayi tabung, kembar bisa tak hanya dua, tapi juga lebih, bahkan sampai 6 kembar sekaligus.
Dengan USG, kandungan kembar dapat diketahui sejak awal. Selain jumlah kembar, jenis kembar, kandungan air ketuban dan kedudukan placenta dapat diketahui secara rinci. Sekarang ini dengan teknologi bayi tabung sudah bisa direncanakan dengan tahapan dan proses fertilisasi yang ketat dan terukur.
Â