Mohon tunggu...
Priyo SM
Priyo SM Mohon Tunggu... swasta -

Wartawan, Penulis Buku, Broadcaster Televisi, Akupunturis, Penyayang hewan, Medis Veteriner

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Situs G. Padang: Budaya Tinggi Masa Lalu

4 Januari 2015   16:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:50 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mistis

Situs Gunung Padang menjadi daya tarik karena bukit ini kerapkali dilaporkan mengeluarkan “bunyi-bunyian” seperti ada perhelatan. Kalangan sinden, dalang, atau seniman kerap datang dan bersemedi di situs ini. Mereka percaya dengan mitos dari kekuatan di Gunung Padang.

Di situs gunung Padang pernah ditemukan alat musik yang berupa batu persegi panjang yang bergelombang pada bagian atasnya. Jika setiap gelombang dipukul, maka akan mengeluarkan bunyi yang berbeda antar gelombang satu dengan yang lain. Penemuan ini diyakini terkait dengan bunyi-bunyian yang sering terdengar.

Batu-batu di Gunung Padang juga menjadi daya tarik karena diyakini bertuah. Ada batu gendong, batu harimau, dan batu kujang. Semua diyakini memiliki kekuatan sendiri. Juga terdapat mata air yang keluar dari situs. Mata air ini dipakai membersihkan diri sebelum naik ke Gunung Padang.

Masing-masing teras Gunung Padang sering dipakai untuk semedi. Di teras ke 5 ini arealnya cukup luas dan populer bagi peziarah. Banyak orang datang ke Gunung Padang untuk bersemedi di teras tingkat 5 ini. Teras ini dianggap sebagai istana atau singgasana Prabu Siliwangi.

Amati Bintang

Situs Gunung Padang secara astronomis ternyata berharmoni dalam naungan bintang-bintang di langit. Posisi situs diketahui pada masa prasejarah berada tepat di bawah langit yang lintasannya padat bintang, berupa jalur Galaksi Bima Sakti.Gunung Padang menjadi tempat strategis untuk mengamati benda-benda langit atau menghitung konstelasi astronomi. Beberapa penelitan tentang astronomi sering dilakukandi kawasan ini.

Beragam penelitian pun diketahui banyak dilakukan di Gunung Padang. Hasil penelitian ini semakin mengungkapkan bahwa situs ini merupakan bukti peradaban tertua manusia, bukti keluhuran kebudayaan lokal dan tingginya peradaban asli Indonesia. Khususnya orang-orang yang sekarang mendiami Tatar Pasundan.

Melihat situs berisi serakan batu hitam bermotif itu, susunan batu dan pemilihan panorama lingkungan sekitar situs, ternyata sarat pesan keteraturan geometris. Bukti pesan kebijaksanaan kosmis yang tinggi pada kebudayaan Nusantara purba.

Tak berlebihan bila banyak yang menjadikan gunung Padang sebagai areal wisata “menonton bintang” terutama saat bulan purnama. Kita akan bisa mengamati miliaran bintang, di tengah reruntuhan situs yang berusia 2500-4000 SM. Satu alternatif wisata baru. -- Priyo SM

[caption id="attachment_344746" align="aligncenter" width="300" caption="dok. Agus AHA"]

1420339621323230113
1420339621323230113
[/caption]

1420339530448349565
1420339530448349565

dok. Agus AHA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun