Dendam tidak hanya merusak hubungan kita dengan orang lain, tapi juga mencemari pikiran kita. Kita jadi fokus pada hal-hal yang tidak kita miliki, bukannya mensyukuri apa yang ada. Padahal, kebahagiaan sejati datang dari menerima diri sendiri dan terus berkembang tanpa harus merugikan orang lain.
Sebagai contoh, jika melihat teman mendapatkan promosi yang kita inginkan, alih-alih merasa kesal atau berpikir "kenapa dia dan bukan saya?", cobalah untuk bertanya pada diri sendiri: "Apa yang bisa saya lakukan untuk berkembang lebih baik lagi? Apa yang saya pelajari dari pencapaian mereka?"
Menyalakan Api Kebaikan
Ada kalanya, yang bisa kita lakukan adalah "membakar rumah tetangga" dengan kebaikan. Ini bukan dalam arti yang buruk, melainkan dalam bentuk memberikan dukungan kepada orang lain. Daripada terjebak dalam perasaan negatif, bagaimana kalau kita memberikan ucapan selamat pada keberhasilan mereka? Cobalah untuk tidak hanya bersaing, tetapi juga berkolaborasi. Mengakui pencapaian orang lain dengan tulus bukan berarti kita lebih rendah, justru bisa membuat hubungan lebih harmonis dan saling menginspirasi.
Sebagai contoh, mungkin kita merasa iri dengan kesuksesan karier seseorang. Tapi, daripada merasakannya sebagai ancaman, kita bisa mendekat dan belajar darinya. Terkadang, orang yang kita anggap sebagai "kompetitor" justru bisa menjadi mentor yang berharga jika kita bisa menyalakan api kebaikan itu.
Kesimpulan: Menyalakan Api Iri Tanpa Terbakar Dendam
Pada akhirnya, perasaan iri adalah hal yang tak bisa dihindari. Yang bisa kita lakukan adalah mengelolanya dengan cara yang sehat. Iri bukan berarti kita harus membenci atau menghancurkan orang lain, melainkan bisa menjadi katalis untuk kita bergerak lebih maju. Jangan biarkan api itu merusak kedamaian batin kita, tetapi jadikan ia api yang memotivasi kita untuk terus berkembang.
Sebagaimana api yang bisa memanaskan rumah dan memberi kehangatan, begitu juga perasaan iri yang dikelola dengan bijak bisa memberi energi positif untuk mencapai lebih banyak hal dalam hidup. Jangan biarkan diri kita terbakar oleh rasa cemburu, tetapi gunakan itu untuk menyalakan semangat kita sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI