Bullying Online
Foto atau video yang diunggah oleh orang tua dapat menjadi bahan ejekan atau bullying di kalangan teman-teman anak. Bahkan, konten yang tampak lucu bagi orang tua bisa menjadi hal yang memalukan bagi anak di kemudian hari.
Penyalahgunaan Konten Anak
Foto anak yang polos dapat disalahgunakan oleh pihak tertentu untuk tujuan yang tidak senonoh. Banyak kasus di mana foto-foto anak digunakan dalam konteks yang tidak pantas oleh predator online.
Gangguan Hubungan Sosial Anak
Anak yang menjadi "pusat perhatian" di media sosial sering kali merasa sulit membangun hubungan sosial yang tulus di dunia nyata. Mereka mungkin kesulitan memahami interaksi yang tidak didasarkan pada popularitas atau eksistensi digital.
Menghilangkan Hak Anak atas Anonimitas
Anak memiliki hak untuk memilih apakah mereka ingin terekspos ke publik atau tidak. Dengan melakukan sharenting, orang tua secara sepihak mengambil keputusan ini dan menghilangkan hak anak untuk menjalani kehidupan yang lebih privat.
Kesimpulan
Sharenting memang terlihat sebagai cara modern untuk mendokumentasikan dan berbagi momen berharga, tetapi bahayanya tidak bisa dianggap remeh. Orang tua perlu mempertimbangkan dengan matang dampak jangka panjang dari setiap unggahan. Privasi, keamanan, dan perkembangan anak harus selalu menjadi prioritas utama di atas kebutuhan untuk tampil di media sosial.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI