"Dari mana dia datang?" tanya Pak Sardi penasaran.
"Dia muncul tiba-tiba di jalan. Aku mau lari, tapi kaki ini nggak bisa digerakkan. Dia mendekat, terus gendong aku. Aku nangis, tapi dia cuma ketawa," lanjut Suroto.
"Terus kamu dibawa ke mana?" tanya Bu Warti dengan mata berkaca-kaca.
"Ke tempat gelap. Ada suara bayi nangis, ada orang-orang tapi nggak kelihatan. Dia kasih aku bakmi, tapi itu bukan bakmi, Bu. Itu cacing! Aku nggak mau makan, tapi dia marah. Dia mau... mau nyusuin aku!" Suroto mulai terisak.
"Mbak Arjo benar," gumam Pak Sardi, wajahnya pucat.
"Aku nggak mau, Bu. Aku nangis terus, sampai akhirnya dia bilang, 'Pulang sana!' Habis itu, aku tiba-tiba ada di dapur," tutup Suroto.
---
Kejadian ini membuat gempar satu desa. Orang-orang semakin percaya pada keberadaan Wewe Gombel, makhluk gaib yang suka menculik anak-anak. Cerita Suroto menjadi pengingat bagi semua orang tua agar selalu menjaga anak-anak mereka, terutama saat malam tiba. Bagi Suroto, pengalaman itu tak akan pernah terlupakan, menjadi mimpi buruk yang terus terbayang di kepalanya. Sedangkan bagi Bu Warti dan Pak Sardi, mereka tak pernah lagi membiarkan Suroto bermain hingga larut malam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI