Mohon tunggu...
Mbah Priyo
Mbah Priyo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Redaktur www.fixen.id

Seorang kakek dengan 1 cucu yang telah pensiun dari hiruk pikuk dunia, banyak menulis fiksi di FIXEN (https://fixen.id)

Selanjutnya

Tutup

Horor

Kisah Nyata: Suroto Digondol Wewe Gombel.

21 Januari 2025   14:00 Diperbarui: 30 Januari 2025   13:31 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dari mana dia datang?" tanya Pak Sardi penasaran.

"Dia muncul tiba-tiba di jalan. Aku mau lari, tapi kaki ini nggak bisa digerakkan. Dia mendekat, terus gendong aku. Aku nangis, tapi dia cuma ketawa," lanjut Suroto.

"Terus kamu dibawa ke mana?" tanya Bu Warti dengan mata berkaca-kaca.

"Ke tempat gelap. Ada suara bayi nangis, ada orang-orang tapi nggak kelihatan. Dia kasih aku bakmi, tapi itu bukan bakmi, Bu. Itu cacing! Aku nggak mau makan, tapi dia marah. Dia mau... mau nyusuin aku!" Suroto mulai terisak.

"Mbak Arjo benar," gumam Pak Sardi, wajahnya pucat.

"Aku nggak mau, Bu. Aku nangis terus, sampai akhirnya dia bilang, 'Pulang sana!' Habis itu, aku tiba-tiba ada di dapur," tutup Suroto.

---

Kejadian ini membuat gempar satu desa. Orang-orang semakin percaya pada keberadaan Wewe Gombel, makhluk gaib yang suka menculik anak-anak. Cerita Suroto menjadi pengingat bagi semua orang tua agar selalu menjaga anak-anak mereka, terutama saat malam tiba. Bagi Suroto, pengalaman itu tak akan pernah terlupakan, menjadi mimpi buruk yang terus terbayang di kepalanya. Sedangkan bagi Bu Warti dan Pak Sardi, mereka tak pernah lagi membiarkan Suroto bermain hingga larut malam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun