Mohon tunggu...
Priyono Mardisukismo
Priyono Mardisukismo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Redaktur www.fixen.id

Seorang kakek yang telah pensiun dari hiruk pikuk dunia, banyak menulis fiksi di FIXEN (https://fixen.id) Bantu saya dengan komentar dan penilaian atas tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bolos: Pagar Tinggi dan Sungai Misterius

11 Januari 2025   10:10 Diperbarui: 11 Januari 2025   09:13 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah SMA yang terkenal dengan pagar tingginya, tiga anak kelas sebelas yang hobi mencari petualangan konyol memutuskan untuk bolos. Mereka adalah Bagas, Dika, dan Arman – trio yang sering disebut "Tim Nyeleneh" oleh teman-teman sekelasnya.

“Bro, pelajaran Sejarah hari ini pasti bikin ngantuk,” kata Bagas sambil melirik ke arah jam dinding di kelas. “Mending kita kabur aja. Gue tahu jalan rahasia ke belakang sekolah.”

Dika dan Arman langsung antusias. “Gas, gue bawa tali tambang di tas. Siapa tahu berguna buat manjat pagar,” ujar Dika penuh semangat.

Mereka menunggu bel istirahat berbunyi. Begitu guru keluar dari kelas, mereka mengendap-endap menuju pagar belakang sekolah. Pagar itu tinggi, berkarat, dan dipenuhi sulur-sulur tanaman liar. Tapi bagi Tim Nyeleneh, itu tantangan kecil.

“Arman, lu naik duluan. Lu yang paling jago manjat kan?” kata Bagas sambil menyerahkan tali tambang ke Arman.

“Siap, komandan!” jawab Arman, lalu mulai memanjat pagar dengan gaya Spiderman amatiran. Setelah berhasil sampai di puncak, ia menjulurkan tali ke bawah. “Cepetan naik! Ini gampang banget.”

Dika dan Bagas segera menyusul. Setelah mereka semua berada di atas pagar, mereka melihat ke bawah. Tapi bukannya tanah lapang seperti yang mereka bayangkan, di bawah pagar itu ternyata ada sungai besar yang airnya keruh kecokelatan.

“Eh, kok di bawah ada sungai? Sejak kapan di belakang sekolah ada beginian?” tanya Bagas panik.

“Mana gue tahu. Mungkin ini sungai baru akibat hujan deras kemarin,” jawab Arman sok tahu.

“Udah, lompat aja! Kita pasti bisa berenang ke tepi,” ujar Dika sambil mencoba menyemangati diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun