Ketahanan pangan dan energi menjadi isu yang semakin mendesak di Indonesia. Dalam visinya, Prabowo menekankan pentingnya membangun kemandirian pangan dan energi untuk memastikan bahwa Indonesia tidak tergantung pada impor dari negara lain yang bisa saja menghadirkan ketidakstabilan ekonomi. Bagi kelas pekerja, terutama mereka yang tinggal di daerah-daerah pedesaan atau mereka yang bekerja di sektor pertanian dan industri energi, ketahanan pangan dan energi yang kuat akan memberikan dampak langsung terhadap kualitas hidup mereka.
Ketahanan Pangan
Indonesia memiliki tanah yang subur dan iklim tropis yang mendukung berbagai jenis pertanian, namun selama ini ketahanan pangan Indonesia masih menghadapi banyak tantangan. Salah satu masalah besar adalah ketergantungan pada impor bahan pangan tertentu, seperti beras, kedelai, dan gandum. Hal ini berisiko meningkatkan kerawanan pangan, apalagi di tengah gejolak global yang mempengaruhi harga pangan dan distribusi. Prabowo mengusulkan program untuk meningkatkan produksi pangan dalam negeri, dengan memperkuat sektor pertanian melalui modernisasi teknologi pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani.
Peningkatan produktivitas pertanian juga menjadi fokus utama dalam menciptakan ketahanan pangan. Dengan memberikan pelatihan dan akses ke teknologi pertanian yang lebih efisien, para petani akan mampu meningkatkan hasil panen mereka. Pemerintah juga perlu memastikan bahwa petani mendapatkan harga yang adil untuk hasil pertanian mereka dan mendapatkan akses ke pasar yang lebih luas. Ini akan membantu meningkatkan pendapatan petani dan mengurangi ketimpangan ekonomi antara kota dan desa.
Bagi kelas pekerja, khususnya yang tinggal di daerah pedesaan, kebijakan ini akan memberikan mereka akses yang lebih baik terhadap pangan dengan harga yang lebih stabil dan terjangkau. Selain itu, program pemberdayaan petani juga akan menciptakan peluang kerja baru yang mendukung perekonomian lokal, memperbaiki kesejahteraan mereka, dan mengurangi kemiskinan di daerah-daerah tersebut.
Ketahanan Energi
Di sisi lain, ketahanan energi juga merupakan isu penting dalam pembangunan Indonesia. Ketergantungan Indonesia pada bahan bakar fosil, yang mayoritas diimpor, menempatkan negara pada posisi yang rentan terhadap fluktuasi harga minyak dunia. Prabowo berkomitmen untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dengan mempercepat pengembangan energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin, dan bioenergi. Selain itu, pengelolaan sumber daya energi yang lebih efisien juga akan membantu menurunkan biaya energi, yang pada gilirannya akan mengurangi biaya hidup bagi kelas pekerja.
Pembangunan infrastruktur energi yang merata di seluruh Indonesia juga menjadi kunci untuk mencapai ketahanan energi. Banyak daerah, terutama di wilayah timur Indonesia, masih mengalami krisis energi yang menghambat pembangunan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat. Prabowo berencana untuk mempercepat pembangunan jaringan listrik dan memanfaatkan potensi energi terbarukan di daerah-daerah yang belum terjangkau. Ini akan memberikan akses energi yang lebih murah dan lebih stabil bagi masyarakat, terutama bagi kelas pekerja yang selama ini terdampak oleh ketidakstabilan pasokan energi.
Program energi terbarukan juga bisa menciptakan peluang kerja baru di sektor-sektor yang berkaitan dengan teknologi hijau, seperti pembuatan panel surya atau pembangkit listrik tenaga angin. Dengan pengembangan sektor ini, Indonesia bisa bergerak menuju masa depan yang lebih berkelanjutan, sekaligus menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak bagi para pekerja.
Dampak Langsung untuk Kelas Pekerja
Bagi kelas pekerja, baik di sektor pertanian, industri, atau sektor energi, ketahanan pangan dan energi yang kuat akan memberikan stabilitas dalam kehidupan sehari-hari. Mereka tidak hanya akan merasa lebih aman dengan ketersediaan pangan yang cukup dan energi yang terjangkau, tetapi juga akan memiliki lebih banyak peluang pekerjaan yang lebih baik dan lebih stabil. Dengan mengurangi ketergantungan pada impor dan mengoptimalkan potensi lokal, Indonesia bisa menciptakan ekonomi yang lebih mandiri dan berdaya saing, yang akan memberikan keuntungan jangka panjang bagi rakyat, terutama kelas pekerja.