Mohon tunggu...
Priyono Mardisukismo
Priyono Mardisukismo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Rakyat Pinggiran

Seorang kakek yang telah pensiun dari hiruk pikuk dunia. Berpengalaman sebagai dosen, IT profesional dan Internasional trading.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Prabowo dan Mimpi Besar Indonesia

18 November 2024   11:00 Diperbarui: 18 November 2024   11:00 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara keseluruhan, Prabowo menawarkan sebuah perspektif yang menarik bagi kelas pekerja yang berpendidikan, karena visi ini tidak hanya mengarah pada penciptaan pekerjaan, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup yang lebih menyeluruh. Namun, realisasi dari mimpi besar ini masih perlu dipertanyakan. Apakah kebijakan yang akan diimplementasikan benar-benar menyentuh langsung kebutuhan kelas pekerja atau hanya sekadar slogan politik? Itu yang akan kita lihat dalam perjalanan politiknya ke depan.

3. Visi Ekonomi: Membuka Peluang Baru

Dalam visi ekonomi Prabowo, ada tekad kuat untuk membuka peluang baru bagi rakyat Indonesia, terutama kelas pekerja. Bagi Prabowo, menciptakan lapangan pekerjaan bukan sekadar soal menambah jumlah pekerjaan, tetapi juga tentang menciptakan kualitas pekerjaan yang layak dan berkelanjutan. Ia menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat bergantung pada peningkatan daya saing, inovasi, dan pemerataan yang lebih baik.

Prabowo berfokus pada pengembangan sektor-sektor yang dapat memberikan nilai tambah bagi perekonomian, seperti industri manufaktur, pertanian, dan pariwisata. Dia mengusung gagasan untuk memprioritaskan pengembangan sektor-sektor yang bisa menyerap banyak tenaga kerja, daripada terlalu bergantung pada sektor yang lebih padat modal. Misalnya, sektor pertanian yang lebih berbasis pada sumber daya alam Indonesia, di mana banyak tenaga kerja dapat diberikan pelatihan untuk memaksimalkan hasil dan efisiensi, bukan hanya mengandalkan impor.

Salah satu hal yang menarik dari visi ekonominya adalah tekad Prabowo untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada negara-negara luar, terutama dalam hal impor barang-barang vital. Dengan meningkatkan produksi dalam negeri, Prabowo berencana untuk mengurangi defisit neraca perdagangan dan menambah lapangan kerja. Bagi kelas pekerja, ini berarti peluang kerja yang lebih banyak di sektor yang sebelumnya mungkin dianggap kurang diperhatikan oleh pemerintah.

Namun, apakah hal ini bisa terealisasi dalam waktu dekat? Tantangannya jelas, mengingat ketergantungan Indonesia pada barang impor yang cukup besar. Membangun industri dalam negeri yang kompetitif memerlukan waktu, investasi yang besar, dan kebijakan yang mendalam. Selain itu, sektor pertanian dan manufaktur, meskipun bisa menjadi tulang punggung ekonomi, memerlukan perbaikan dalam infrastruktur dan akses pasar agar bisa berkembang lebih pesat.

Di sisi lain, Prabowo juga berfokus pada peningkatan kualitas tenaga kerja Indonesia melalui pendidikan dan pelatihan vokasi. Dengan membekali pekerja dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar, Prabowo berharap bisa menciptakan tenaga kerja yang tidak hanya murah, tetapi juga kompetitif di tingkat global. Ini tentunya akan sangat menguntungkan bagi kelas pekerja yang berpendidikan, karena mereka memiliki peluang untuk meningkatkan kualifikasi dan daya saing mereka di pasar tenaga kerja yang semakin menantang.

Dengan berbagai rencana ambisius ini, Prabowo mencoba untuk membuka peluang ekonomi yang lebih luas, yang tidak hanya menguntungkan segelintir orang, tetapi bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama kelas pekerja. Namun, seperti biasa, mimpi besar ini tetap harus dipantau dan diukur sejauh mana kebijakan yang diterapkan bisa mengubah kondisi nyata di lapangan.

4. **Membangun Infrastruktur untuk Masa Depan

Prabowo Subianto menyadari bahwa salah satu kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan adalah pembangunan infrastruktur yang solid dan merata di seluruh Indonesia. Dalam visinya, infrastruktur bukan hanya tentang pembangunan jalan, jembatan, atau bandara yang megah, tetapi lebih kepada menciptakan fondasi yang kokoh untuk meningkatkan konektivitas antar daerah, mengurangi biaya logistik, dan membuka akses pasar yang lebih luas untuk sektor-sektor yang berpotensi berkembang.

Salah satu fokus utama dalam kebijakan infrastrukturnya adalah memperkuat konektivitas antar wilayah Indonesia. Prabowo ingin memastikan bahwa daerah-daerah yang selama ini terisolasi atau kurang berkembang, seperti daerah pedesaan atau wilayah timur Indonesia, mendapatkan perhatian yang sama dalam pembangunan infrastruktur. Dengan begitu, produk lokal dari daerah-daerah tersebut bisa lebih mudah diakses oleh pasar global, sementara daerah-daerah yang lebih maju juga tidak terhambat karena masalah logistik yang mahal dan lambat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun