Kesehatan Mental di Masa Pandemi Covid-19
Sebelum membahas lebih dalam mengenai kesehatan mental di masa pandemi  kita harus mengetahui terlebih dahulu konsep sehat. Sehat merupakan hal yang tidak mudah untuk diartikan sekalipun kita dapat rasakan dan diamati. Masyarakat Indonesia banyak yang belum memahami  mengenai konsep sehat yang sebenarnya. Sehat yang dimaksud oleh kebanyakan orang umum hanya berpatokan pada kondisi fisik atau biologis seseorang. Ketika seseorang tidak memiliki keluhan fisik maka orang tersebut dianggap sebagai orang yang sehat. Namun, sebenarnya sehat memiliki beberapa aspek
Menurut WHO sehat merupakan keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial, tidak hanya terbatas dari penyakit atau kelemahan/cacat. Sedangkan menurut Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dapat disimpulkan kesehatan merupakan keadaan seseorang yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial sehingga dapat produktif dalam kehidupan.
Pandemi Covid-19 tidak hanya berefek pada kesehatan fisik saja, tetapi juga berpengaruh terhadap kesehatan mental kita. Tanpa kita sadari bawah banyak sekali permasalahan yang ditimbulkan dari pandemi Covid-19 ini memunculkan stimulus ataupun stresor yang dapat mempengaruhi kesehatan mental kita.Â
Salah satu contoh seperti berita-berita mengenai pasien Covid-19 yang membeludak dapat menimbulkan sebuah rasa cemas pada diri seseorang akan tertularnya Covid-19 maupun cemas akan keselamatan keluarga. Gejala-gejala cemas ini juga dapat menimbulkan sebuah gejala fisik atau yang sering disebut sebagai psikosomatik seperti demam, pusing, jantung berdebar-debar padahal mereka tidak terinfeksi Covid-19.Â
Tak ayal Pandemi Covid-19 ini memunculkan gangguan kesehatan mental mulai dari yang ringan sampai yang berat, seperti gangguan kecemasan, panic attack, stres, depresi dan permasalahan kesehatan mental lainnya. Sebagian besar kelompok masyarakat merasakan dampak psikologis dari pandemi Covid-19 seperti anak, remaja, lansia, bahkan orang dewasa pun juga mengalaminya.
Terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi kesehatan mental di masa pandemi Covid-19
Aktivitas yang dilakukan selama masa pandemi seperti isolasi mandiri dan menjaga jarak dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang dan dapat menimbulkan pikiran negatif terhadap pandemi itu sendiri. Isolasi mandiri yang dilakukan menimbulkan rasa kesepian karena kurangnya interaksi sosial dapat menjadi penyebab munculnya gangguan mental seperti depresi.Â
Pandemi Covid-19 ini juga banyak memunculkan rasa cemas dan takut terhadap diri sendiri dan orang terdekat akan terpapar Covid-19 pada masa mendatang. Jika rasa cemas dan takut selalu muncul dalam diri, tentu saja dapat memperburuk kondisi kesehatan mental.
Berita yang banyak beredar di internet mengenai Covid-19 menjadi sesuatu yang dapat mempengaruhi kesehatan mental. Memang beberapa orang tidak akan terpengaruh oleh beberapa berita, namun ketika intensitas berita yang di berikan secara terus menerus dengan muatan isi berita yang dibawakan cukup berat atau bahkan berita hoax yang tujuannya untuk membuat seseorang takut pasti akan dapat mempengaruhi pembaca.Â
Contoh berita jumlah kasus positif dan korban meninggal Covid-19 dapat menimbulkan kecemasan dan ketakutan dalam diri seseorang jika terpapar Covid-19. Berita lain seperti masker, bahan pokok dan lainnya yang mulai langkah dan memiliki harga mahal akan membuat seseorang menjadi panik sehingga menimbulkan perilaku panik buying dengan membeli barang sebanyak-banyaknya lalu ditimbun. Masih banyak lagi berita yang dapat mempengaruhi kesehatan mental kita.