Lain dari itu, pernah dengar kalimat ini "Kayanya kamu berjodoh sama barang ini." Itu biasanya diucapkan para pedagang untuk merayu pembeli, akan tetapi itu semua menjadi kebenaran ketika barang itu dibeli.Â
Jadi, apa yang kita miliki (rezeki) adalah jodoh kita. Termasuk ... yaa.. kematian. Jodoh yang pasti akan datang...
Percakapan kami berlanjut, mengalir membahas tentang apakah jodoh perlu dicari. Karena, banyak pepatah yang mengatakan bahwa "Takdir cowok adalah mencari, sedangkan perempuan menentukan untuk menerima atau tidak" Hal ini berlaku di berbagai lapisan masyarakat, tapi kali ini, penulis akan berpendapat berbeda. Jodoh juga perlu dicari, baik si cewek maupun si cowok perlu mencari.
Mengapa ? Bukankah tadi sudah dikatakan bahwa jodoh itu disandingkan dengan rezeki dan kematian ? Jika kita boleh mencari rezeki, apakah kita (cewek) gak boleh mencari jodoh ?? Apakah cewek  hanya harus menurut menunggu ia datang meminang ? Tentu tidak, dahulu kala Adam dan Hawa saling mencari sebelum dipertemukan di Jabal Rahmah. Khadijah mengungkapkan perasaan terlebih dahulu sebelum Rasulullah jujur kepada pamannya untuk melamar.
Tapi ingat satu hal, definisi mencari jodoh juga luas. Memperbaiki kualitas diri merupakan bagian dari mencari jodoh.
Puncak dari tulisan ini, jangan lupa bahw ada poin yang ketiga, kematian. Karena rezeki dan jodoh bisa dicari, tentunya kematian juga harus dicari. Kita mencari, ketika kita mati nanti, apakah akan berakhir khusnul khatimah ? Atau su'ul khatimah ?
duaarrrr, entah kenapa bahasan cinta malah lari ke kematian. Anggap sajalah penulis sedang membahas cinta sampai mati,,wkwk
Malang, 10 Juli 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H