Lama sudah jari ini tak berselancar di kompasiana. Oke, seperti biasanya, tulisan ini diawali dengan chat salah satu kawan di dunia maya. Isi chatnya simpel " Aku mau tanya dong, pendapatmu definisi jodoh itu gimana sih?"
Waduuuh, sontak aku memutar kepala. Yang ditanya itu pendapat, otomatis apa yang aku pahami. Jadilah aku berusaha menjawab dengan sebaik-baiknya.
"Jodoh itu apa yang kita miliki"
Bentar-bentar, maksudnya gimana?
Sebelumnya, ijinkan saya disclaimer terlebih dahulu, bahwasanya tulisan ini murni pendapat pribadi dan tidak dengan tujuan apapun. Soalnya kemarin ada yang baper sama animasi juga lirik lagu, mana tau tulisan ini bikin baper orang, kan bahaya,,wkwk
Oke, kembali ke topik.
Jodoh itu apa yang kita miliki, misalnya ada seorang cewek yang menikah dengan si A. Maka, jodoh si cewek adalah si A. Eh, ternyata rumah tangganya hanya bertahan beberapa tahun, kemudian si cewek cerai, misalnya. Tak lama, si cewek ketemu dengan si B dan menikah.Â
Pertanyaannya, yang mana jodoh si cewek ? Apakah si A atau si B ? Atau apakah keduanya merupakan jodoh si cewek?
Kita sering membatasi konsep jodoh hanya pada pasangan dan cinta. Padahal konsep jodoh lebih luas dari itu..
Bukankah jodoh disandingkan dengan rezeki dan musibah ? Sebagaimana pepatah para orang tua, "Jodoh, pati, dan rezeki itu semua ketentuan Tuhan"
Lain dari itu, pernah dengar kalimat ini "Kayanya kamu berjodoh sama barang ini." Itu biasanya diucapkan para pedagang untuk merayu pembeli, akan tetapi itu semua menjadi kebenaran ketika barang itu dibeli.Â
Jadi, apa yang kita miliki (rezeki) adalah jodoh kita. Termasuk ... yaa.. kematian. Jodoh yang pasti akan datang...
Percakapan kami berlanjut, mengalir membahas tentang apakah jodoh perlu dicari. Karena, banyak pepatah yang mengatakan bahwa "Takdir cowok adalah mencari, sedangkan perempuan menentukan untuk menerima atau tidak" Hal ini berlaku di berbagai lapisan masyarakat, tapi kali ini, penulis akan berpendapat berbeda. Jodoh juga perlu dicari, baik si cewek maupun si cowok perlu mencari.
Mengapa ? Bukankah tadi sudah dikatakan bahwa jodoh itu disandingkan dengan rezeki dan kematian ? Jika kita boleh mencari rezeki, apakah kita (cewek) gak boleh mencari jodoh ?? Apakah cewek  hanya harus menurut menunggu ia datang meminang ? Tentu tidak, dahulu kala Adam dan Hawa saling mencari sebelum dipertemukan di Jabal Rahmah. Khadijah mengungkapkan perasaan terlebih dahulu sebelum Rasulullah jujur kepada pamannya untuk melamar.
Tapi ingat satu hal, definisi mencari jodoh juga luas. Memperbaiki kualitas diri merupakan bagian dari mencari jodoh.
Puncak dari tulisan ini, jangan lupa bahw ada poin yang ketiga, kematian. Karena rezeki dan jodoh bisa dicari, tentunya kematian juga harus dicari. Kita mencari, ketika kita mati nanti, apakah akan berakhir khusnul khatimah ? Atau su'ul khatimah ?
duaarrrr, entah kenapa bahasan cinta malah lari ke kematian. Anggap sajalah penulis sedang membahas cinta sampai mati,,wkwk
Malang, 10 Juli 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI