Mohon tunggu...
Mang Free
Mang Free Mohon Tunggu... Penulis - Kadar Pok, Kudu Pek

Mahasiswa Tadris Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Salah Jurusan, Apakah Anda Berpikir Demikian?

20 April 2019   10:00 Diperbarui: 20 April 2019   11:14 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diadopsi dari https://lesprivatsurabaya.net

Dan lagi, kadang kala bakat tersebut kita temukan tidak memandang waktu dan tempat, bisa saja saat kuliah ketika kita mencoba mencari tambahan biaya hidup dan mencoba untuk berdagang lalu hasilnya luar biasa karena analisis dan manajemen keuangan kita yang bagus padahal kita kuliah di jurusan psikologi atau bisa saja kita temukan ketika menginjak usia SMP seperti karena sangat suka bermain game sehingga berinovasi membuat sebuah game dan hasilnya sangat bagus dan akhirnya kita memilih jurusan kuliah yang mendalami dunia pembuatan game. Hmm, lantas apa ada cara agar kita mengenali apa bakat kita ?

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan, pertama ketahui apa hobimu, karena hobi sering kali berhubungan dengan passion dan bakat. Bukannya lebih mudah kalo kita mendalami sesuatu yang memang hobi kita ?. 

Kedua, ketahui apa pelajaran yang kamu suka, beda ya antara nyaman sama pelajarannya dengan nyaman sama yang ngajarnya,hehe. Ketiga, lakukan tes-tes psikologi yang dapat mengenali diri sendiri seperti tes bakat dan karakter, karena itu sangat berpengaruh.

DIPAKSA KELUARGA UNTUK MEMILIH JURUSAN TERTENTU

Gambar diadopsi dari https://www.greenberita.com
Gambar diadopsi dari https://www.greenberita.com

Hayoo siapa yang pernah merasa dipaksa orang tua buat milih jurusan ?. Ketika ditanya, kenapa kamu milih jurusan ini ? jawaban para mahasiswa sering berujung pada kata " dipaksa orang tua". Saya pernah mendapat curhatan dari salah satu adik kelas di sekolah menengah dulu, "kak saya pengennya jurusan Fisika Murni tapi ibu saya nyuruh saya ngambil pendidikan, saya harus gimana kak ?". 

Yaah walaupun saya pribadi juga korban keterpaksaan sih walaupun bukan orang tua yang maksa,hehe. "jurusan keagamaan kan udah ada aku, masa iya dalam satu keluarga ada dua sarjana keagamaan ?" ucap salah satu saudaraku ketika mendengar apa jurusan yang akan aku pilih. 

Hmm, akhirnya ngalah deh dan terjunlah aku ke pendidikan matematika dan sekarang aku sedang menulis tentang mahasiswa yang merasa salah jurusan karena yaah aku merasakannya,hehe.

Memang sih kalo udah urusan orang tua repotnya pake banget, tapi kalo kita berikan pengertian yang logis dan dapat diterima mereka juga akan luluh kok. Jadi, berikan beberapa bukti bahwa kamu harus pilih jurusan tersebut seperti saya pilih jurusan ini karena saya suka dan pernah mendapat juara dibidang tersebut.

YANG PENTING KULIAH !

"Pokoknya apapun jurusannya yang penting saya bisa kuliah" ucap salah satu temanku dulu ketika ditanya apa jurusan yang akan dia ambil. Hmm, emang sih kasus seperti ini jarang ditemukan, akan tetapi pikiran seperti ini tidaklah jarang kita temui mengingat sulitnya masuk ke perguruan tinggi saat ini. Sehingga tidak mustahil kasus seperti ini akan banyak dijumpai nantinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun