Mohon tunggu...
Mang Free
Mang Free Mohon Tunggu... Penulis - Kadar Pok, Kudu Pek

Mahasiswa Tadris Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Anak Remaja Anda Bermasalah? Orangtua Bisa Kok Jadi Konselor

20 Februari 2019   16:58 Diperbarui: 20 Februari 2019   19:29 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasalnya, sang anak diluar rumah akan banyak disalahkan secara sepihak ketika dia berbuat kesalahan, sehingga mereka menginginkan ketika pulang ke rumah, orangtua adalah tempat pulang paling nyaman. 

Tetapi ketika ekspektasi anak dan realita bertolak belakang, mereka akan mencari tempat yang membuat mereka nyaman selain rumah. Yang ditakutkan adalah sang anak tercebur dalam pergaulan bebas sehingga membahayakan diri dan masa depannya. Tetapi, banyak pula orangtua yang membuat rumah mereka bukan surga, akan tetapi terminal yang hanya dibuat persinggahan. Bahkan sang anak diurus oleh sang nenek yang sudah tua, yang berdampak anak kurang mendapat perhatian.

Orangtua adalah pemberi semangat pertama dalam setiap aktivitas anak

klikhealth.com
klikhealth.com
Aktivitas seorang remaja merupakan kegiatan yang seharusnya penuh dengan hal-hal baru dan meningkatkan bakat dan minatnya. Tetapi, seringkali hal ini dihancurkan oleh keadaan rumah yang tidak seperti keinginan sang anak. 

Banyak orangtua yang lebih sibuk dengan pekerjaan mereka atau bahkan perhatiannya lebih tercurahkan kepada si dede balita yang baru bergabung dalam keluarga. 

Padahal, perkataan semangat dan percakapan ringan dengan sang anak ketika akan memulai aktivitasnya dapat memicu semangatnya dalam menjalani hari-hari. Hanya saja, kebanyakan orangtua berpikir,kebahagiaan anak adalah ketika apa yang dia mau dapat dibelikan oleh orangtuanya sehingga mereka lebih sibuk dalam bekerja. 

Penyuntikan kata-kata penyemangat kepada anak sangat diperlukan untuk membangun paradigma yang selalu berpikir positif dalam melaksankan segala hal, tidak mudah pesimis dan mengeluh.

Orangtua adalah fasilitator bakat dan minat anak

womantalk.com
womantalk.com
Ada peribahasa yang mengatakan " tidak selamanya pohon bambu itu lurus ", hal ini berlaku juga dalam minat dan bakat anak kita. Walaupun orangtuanya adalah guru, bisa saja passion si anak adalah manajer atau bahkan olahragawan. Dalam hal ini, orangtua harus bisa memfasilitasi minat dan bakat sang anak. Maksud dari memfasilitasi disini adalah orangtua minimal mendukung hobi sang anak. 

Banyak sekali kasus dimana orangtua memaksa anaknya memilih profesi yang diinginkan oleh orangtua, sehingga sejak dini si anak diarahkan pada hal yang bukan wilayah bakatnya yang berdampak menghasilkan seorang yang kurang profesional dalam melaksanakan pekerjaannya. 

Tetapi, banyak juga kasus dimana sang anak mengidolakan ayah atau ibunya. Seperti sang ibu adalah seorang dokter, maka sang anak ingin menjadi dokter pula, atau sang ayah adalah seorang polisi dan si anak ingin menjadi polisi pula. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun