Ini cukup melegakan bagi para guru honorer mengingat fakta di lapangan bahwa masih banyak guru honorer yang digaji dengan nominal ratusan ribu rupiah. Itu pun terkadang pemberian honor tidak dilaksanakan rutin setiap bulan tetapi menunggu dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) cair.
Tanpa bermaksud menghakimi dan mendahului ketetapan atau berpikir skeptis dan pesimis terhadap janji peningkatan kesejahteraan guru. Tetapi agaknya mulai dari sekarang para guru harus menurunkan ekspektasi terhadap janji itu. Karena tidak seperti yang dibayangkan bahwa kesejahteraan guru di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto ini akan meningkat signifikan.
Pada akhirnya peningkatan itu hanya terjadi bagi guru non ASN bersertifikat pendidik sebesar 500 ribu rupiah. Dan bagi para guru honorer yang belum bersertifikat pendidik juga belum jelas berapa besaran nominal tunjangannya. Sementara guru ASN bersertifikat pendidik agaknya harus siap-siap gigit jari, karena tidak ada kenaikan tunjangan.
Guru tetaplah guru. Ia pada akhirnya tetap harus berjuang secara mandiri untuk meningkatkan mutu pendidikan negeri ini sekaligus meningkatkan taraf hidupnya sendiri.
Sudah menjadi rahasia umum banyak kaum guru yang terjerat pinjaman online (pinjol). Juga sudah menjadi keumuman banyak para guru yang berhutang dan menggadaikan SK nya di bank untuk menutup kebutuhan hidup. Ini menjadi fakta miris di tengah semangat pemerintah yang ingin menaikkan kesejahteraan para guru.
Secara pribadi sebagai seorang guru saya sering terbesit dalam hati kecil, jika negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia bisa begitu mensejahterakan para gurunya tetapi mengapa tidak demikian dengan Indonesia? Dan pada akhirnya tangisan serta senyum haru yang kemarin merebak saat puncak acara peringatan Hari Guru Nasional tahun 2024 hanya sebatas gula-gula saja. Sebatas pemanis janji yang telah diucapkan saat musim kampanye dulu.
Tetap semangat para guru Indonesia. Agaknya kita masih harus berjuang secara berdikari untuk kesejahteraan kita sendiri. Semoga nanti akan tiba masanya kesejahteraan guru di negeri ini bisa menjadi fakta, setara dengan negara-negara tetangga. Harapan dan mimpi itu kelak akan jadi nyata. Bukan sekedar omon-omon belaka. Semangat! Salam blogger persahabatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H