Sedangkan dari faktor eksternal penyebab menurunnya motivasi belajar sangat beragam. Misalnya lingkungan belajar yang tidak kondusif, tekanan akademik yang berlebihan, pengaruh teman sebaya, perkembangan teknologi, dan sering terjadinya perubahan sistem pendidikan juga dapat menyebabkan menurunnya kesemangatan dalam belajar.
Belum lagi faktor penyebab lain di luar kedua faktor di atas semacam kurangnya dukungan keluarga terhadap proses belajar dan kondisi ekonomi keluarga yang sulit juga bisa menjadi penyebab lain.
Berbagai faktor tersebut dewasa ini sangat dekat bahkan dialami oleh sebagian besar siswa kita. Ambil contoh misalnya persoalan perkembangan teknologi.Â
Penggunaan gadget yang berlebihan terutama untuk bermain game dan bermedia sosial jelas dapat mengalihkan konsentrasi siswa pada proses belajar. Sehingga tidak heran dewasa ini banyak siswa yang kecanduan gadget dan game online.
Lingkungan pertemanan siswa yang tidak terkontrol juga berdampak signifikan terhadap motivasi belajar. Teman sebaya yang kurang mendukung atau sering melakukan kegiatan yang tidak produktif dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa.Â
Juga kondisi ekonomi orangtua yang lemah. Memberikan beban emosional tersendiri terhadap siswa saat ia akan melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah.
Intinya bahwa jika disimpulkan penurunan motivasi belajar itu semata karena ditiadakannya Ujian Nasional (UN) adalah sebuah asumsi berfikir yang prematur dan terlalu tergesa-gesa.Â
Maka jika menghidupkan kembali Ujian Nasional (UN) dianggap sebagai solusi sapu jagad untuk mendongkrak motivasi belajar siswa hal ini juga rasanya kurang tepat.Â
Karena pengalaman di masa lalu juga telah membuktikan dengan adanya Ujian Nasional (UN) sebagai tolak ukur kelulusan siswa juga mengundang banyak masalah.
Langkah Kecil Untuk Solusi Awal
Menanamkan pemahaman akan pentingnya belajar memang bukan perkara gampang. Membentuk anak-anak agar menjadi pribadi pembelajar adalah proses perjalanan panjang.Â