Mohon tunggu...
Priyasa Hevi Etikawan
Priyasa Hevi Etikawan Mohon Tunggu... Guru - Guru SD || Pecinta Anime Naruto dan One Piece

Penulis buku Asyiknya Menjadi Penulis Pemula (2023) | Antologi 1001 Kisah Guru (2023)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

PPDB Sistem Zonasi: Apa Kabarmu Kini?

3 Juli 2024   16:18 Diperbarui: 12 Juli 2024   19:52 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian persoalan akal-akalan data kependudukan di Kartu Keluarga (KK). Ini juga memerlukan ketegasan dari pemerintah daerah selaku pelaksana teknis yang bekerjasama dengan pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dindukcapil). Semisal pelarangan untuk mutasi hanya satu anggota keluarga, sehingga tidak terjadi eksodus domisili pada calon siswa yang menumpang pada keluarga sanak saudara hanya demi mengakali jarak supaya lebih dekat dengan sekolah tujuan. 

Kalaupun terjadi mutasi haruslah satu keluarga penuh (pindah domisili satu keluarga) dan dalam waktu yang telah ditetapkan. Umpamanya mutasi satu KK dalam jangka waktu satu tahun sebelum pelaksanaan PPDB zonasi. Solusi seperti ini agaknya bisa meminimalkan potensi eksodus data kependudukan bagi calon siswa.

Zonasi akan maksimal dan optimal jika jumlah sekolah seimbang dengan jumlah muridnya di setiap sebaran peta konsep wilayah. Jika di wilayah tersebut tidak ada sekolah maka harus dipikirkan juga untuk membangun sekolah baru atau bekerjasama dengan sekolah swasta. Agar tidak ada blank spot sehingga semua anak bangsa dapat terpenuhi hak dasarnya yaitu pendidikan dan pengajaran yang baik.

Menata sistem pendidikan di negara sebesar dan seluas Indonesia dengan tingkat keberagaman dan ketimpangan yang tinggi memang tidaklah mudah. Membutuhkan komitmen serta peta jalan yang jelas agar tujuan yang diharapkan bisa dicapai di masa mendatang. Saya pribadi selalu percaya bahwa perubahan besar itu akan terjadi ketika kita fokus pada detail kekurangan dalam skala yang lebih kecil serta konsisten dan simultan untuk terus memperbaikinya. 

Lambat laun ide dan gagasan besar itu akan terwujud dengan sendirinya ketika anasir atau atribut pendukungnya sudah beres. Hal ini juga berlaku pada isu seputar PPDB jalur zonasi.

Kelak persepsi masyarakat tentang dikotomi sekolah unggulan dan sekolah pinggiran juga akan memudar dengan sendirinya. Seiring dengan peningkatan mutu sekolah-sekolah yang ada. Zonasi juga akan memacu persaingan sehat diantara sekolah-sekolah dalam zona yang sama. 

Sehingga diharapkan akan muncul semangat untuk selalu menjaga mutu pelayanan pendidikan dan prestasi agar sekolah semakin dipercaya dan dicintai oleh masyarakatnya. Apakah hal itu bisa terwujud? Bisa meskipun tidak mudah. Selamat berjuang. Tetap semangat. Maju terus pendidikan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun