Menarik jargon yang sekarang sering dielu-elukan tentang merdeka belajar dan merdeka mengajar sebetulnya kemerdekaan itu harus dibangun secara sistematis.Â
Artinya biarkan guru fokus pada tugas pokok dan fungsinya mengajar dan mendidik anak muridnya. Janganlah dibebani dengan pekerjaan-pekerjaan di luar tugas pokoknya itu. Apalagi jika tugas tambahan itu adalah pekerjaan rumit, tensi tinggi dan membutuhkan perhatian serta energi besar. Tentu harus ditangani oleh tenaga khusus.Â
Sekali lagi sudah saatnya di SD memiliki tenaga administrasi yang khusus menangani itu semua. Tenaga administrasi dari hasil seleksi ASN yang diselenggarakan oleh pemerintah. Karena dengan demikian juga akan menarik minat orang untuk bekerja dan mengabdikan diri sebagai tenaga administrasi sekolah.
Mengapa harus tenaga administrasi berstatus ASN? Ini berhubungan kejelasan status dan masa depannya. Tentu kita tidak bisa berharap seseorang akan bekerja dengan baik dan maksimal jika tidak ada kejelasan status masa depan dan kesejahteraannya. The right man on the right place. Buka rekruitmen tenaga ASN untuk formasi tenaga administrasi di sekolah dengan basic ijazah dari D3 atau S1 perkantoran/administrasi/sekretaris atau yang serumpun dengan itu. Saya yakin akan membludak peminatnya. Karena banyak masyarakat kita yang sedang mencari lowongan pekerjaan.
Ending dongeng, persoalan fenomena double job di kalangan guru SD hanya dapat diatasi dengan pengadaan atau rekruitmen tenaga administrasi berstatus ASN oleh pemerintah. Karena dengan begitu maka akan terbentuk sistem pendidikan yang lebih tertata. Zaman semakin maju, pendidikan juga harus mengikuti kemajuan zaman.Â
Mengingat beban pekerjaan sebagai guru dewasa ini juga semakin berat. Juga tuntutan pekerjaan sebagai bendahara BOS dan operator sekolah juga tidak kalah berat. Biarkan guru bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya. Kembalikan marwah sejatinya sehingga betul-betul ia menjadi sosok guru yang merdeka belajar sekaligus merdeka dalam mengajar. Tetap semangat. Maju terus guru Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H