Tiupan angin yang sejuk dan suasana asri mengucapkan selamat datang kepada kami setelah kami se-keluarga melakukan perjalanan dengan mengendarai mobil selama dua jam dari Salatiga.
Kami sampai di kota Tawangmangu tepat pukul sembilan pagi. Kebetulan jadwal kami se-keluarga sedang kosong sehingga kami memutuskan untuk pergi berlibur untuk melepas penat walau hanya sementara.
Kami se-keluarga memutuskan untuk pergi dan mengunjungi wisata air terjun karena kami ingin merasakan suasana alam yang dingin dan dapat menyegarkan pikiran di kala kami sedang penat. Kami menyatukan hati dan memutuskan untuk mengunjungi air terjun “Jumog”.
Air terjun Jumog ini tepatnya terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Air terjun Jumog ini juga berdekatan dengan Candi Sukuh candi Hindu yang jaraknya hanya 500 meter. Kami hanya menempuh jarak sekitar 8.6 km dan waktu selama 19 menit saja dari pusat Tawangmangu untuk bisa sampai ke air tejun Jumog.
Sepanjang perjalanan kami menikmati hawa yang dingin dan sejuk sampai kami tidak memerlukan ac mobil. Kami juga di ditemani pepohonan dan beberapa kebun teh yang menyegarkan mata kami sembari kami menikmati perjalanan.
Selama sekitar dua puluh menit kami sampai ke tujuan kami yaitu wisata Air Terjun Jumog. Kami sangat beruntung datang di tempat wisata Air Terjun Jumog pukul 09.30 pagi karena tempat ini mulai beroprasi dari pukul 08.00-17.00 sore.
Sesampainya kami disana kami merasakan udara yang lebih sejuk daripada selama perjalanan sebelumnya saat berada di mobil. Untuk masuk ke Air Terjun Jumog kami hanya perlu merogoh kocek seharga Rp 20.000 per orang karena kami kebetulan mengunjungi tempat itu di hari Sabtu. Harga tiket untuk hari biasa hanya Rp 15.000 saja per orang.
Setelah kami memasuki wisata tersebut tentunya kami tidak langsung disuguhi aliran air terjun yang indah. Di dekat pintu utama mereka justru menyediakan kolam renang bagi anak-anak yang ingin menikmati kesejukan air di daerah Kabupaten Karanganyar tersebut.
Kami se-keluarga cukup senang karena Air Terjun Jumog ini memiliki tempat yang bagus, selain air terjun yang mereka tawarkan ada juga tempat-tempat berfoto yang cukup bagus dan sangat menggambarkan jika kami benar-benar berada di alam serta tempat berfoto itu bisa kami abadikan bahwa kami telah mengunjungi tempat ini.
Air terjun ini terkenal sangat bagus hingga ia di juluki surga yang hilang karena sebelum air tejun ini banyak dikunjungi masyarakat tempat ini tertutup oleh semak-semak.
Sampai pada akhirnya warga dan pemerintah setempat bersatu hati untuk bekerja sama menyingkirkan semak-semak untuk membuka jalan ke Air Terjun Jumog yang hingga saat ini bisa dinikmati banyak orang karena keindahannya.
Untuk dapat melihat air terjun di Jumog ini tentunya kami perlu menempuh perjalanan yang cukup panjang. Untuk menuju kesana kami tidak menggunakan kendaraan namun kami berjalan kaki untuk sampai ke air terjun tersebut.
Selama perjalanan kami tidak merasakan hingga lupa dengan adanya kata lelah, karena di sepanjang perjalanan kami di lindungi oleh pepohonan yang rimbun sehingga kami tidak merasakan kepanasan dan juga kami disuguhi pemandangan yang indah hingga kami tidak merasakan lelah selama perjalanan itu serta diiringi kicauan burung yang merdu membuat kami merasa tenang dan nyaman melakukan perjalanan menuju air terjun.
Walau kami perlu menempuh perjalanan yang cukup panjang serta harus menaikki seratus enam belas anak tangga untuk dapat menikmati keindahan Air Terjun Jumog ini kami sama sekali tidak merasa kelelahan.
Selain itu di sepanjang perjalan juga tersedia berbagai kedai yang berjejer dengan rapi, kebanyakan dari mereka menjual minuman, sate kelinci, dan mi instan.
Saat itu kami memutuskan untuk ber-istirahat sejenak di salah satu kedai tersebut dan memesan sate kelinci sembari menikmati pemandangan yang membuat kami merasa tenang dan merasa lebih santai di liburan kami kali ini.
Setelah istirahat sejenak kami melanjutkan perjalanan agar kami segera melihat keindahan air terjun yang disuguhkan tempat ini. Akhirnya kami menemukan air terjun yang sangat indah setelah kami menaiki anak tangga dan menempuh jarak sejauh 100 meter lagi. Perjalanan yang kami tempuh setara dan terbayarkan dengan keindahan air terjun yang berada di Jumog.
Di kala kami telah sampai di puncak air terjun Jumog kami menikmati dan merasakan angin dan udara yang lebih sejuk daripada saat di bawah, karena Air Terjun Jumog ini terletak di bawah lereng Gunung Lawu.
Kami benar-benar merasakan beban yang ada di pekerjaan kami masing-masing hilang sesaat tat kala kami melihat dan menikmati aliran air terjun yang di kelilingi tumbuhan paku berwarna hijau yang memanjakan mata kami serta suara kicauan burung membuat kami merasakan kesegaran serta ketenangan, selain itu suasana diatas benar-benar asri karena kami berada di alam luar.
Air Terjun Jumog memiliki tiga cabang yang dinamai Klueng, Kusumajati, dan Jubleg. Air terjun Jumog ini mengalirkan aliran yang cukup deras sehingga jika kami mendekat ke air terjun kami akan terkena percikan air dari air terjun tersebut hingga membuat pakaian kami basah.
Air Terjun Jumog mengalir deras hingga mengalir ke sungai yang ada di bawahnya. Sungai yang terdapat di bawah air terjun memiliki kedalaman yang tidak terlalu dalam sehingga pengunjung dapat bermain air dan menikmati kesegaran mata air pegunungan dan kejernihan sungai itu.
Selain air terjun, kolam renang, dan beberapa tempat foto bagus Jumog tidak lupa menyediakan fasilitas seperti kamar kecil dan kamar mandi. Sehingga kami dan pengunjung lainnya mudah mengakses jika kami ingin buang air kecil serta pengunjung lain dapat mengakses kamar mandi selepas mereka bermain di sungai dan kolam renang.
Setelah kami merasa puas dan sedikit teroabati dari rasa lelah yang biasa membebani kami sehari-hari kami memutuskan untuk turun dan kembali ke area parkir untuk segera menuju ke tempat makan dan pulang ke kota asal kami.
Sepanjang perjalanan turun kami sudah sedikit merasa lelah namun lelah kami sangat terbayarkan oleh aliran keindahan Air Terjun Jumog. Selama perjalanan naik dan turun kami juga tidak lupa untuk berhati-hati karena jalanan yang kami akses sedikit licin. Selain itu tidak lupa di sepanjang perjalanan kami masih ditemani pemandangan yang memanjakan mata kami serta pepohonan yang rimbun.
Kami sangat beruntung karena perjalanan jauh kami tidak sia-sia. Cuaca saat itu memang mendukung kami untuk melepaskan beban kami untuk sementara.
Di hari itu cuaca sangat cerah dan bersahabat bersama kami, karena jika cuaca pada saat itu mendung dan turun hujan kami terpaksa harus mengubah tujuan kami karena Air Terjun Jumog tidak bisa diakses demi keselamatan pengunjung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H