Paket stimulus ekonomi Trump yang kedua terganjal di congress selama ini diadang oleh partai demokrat, Dengan kemenangan Joe Biden, mereka akan menggoalkan ini sebagai gebrakan politik, sehingga rakyat AS akan mengelu-ngelukan dia.Â
Paket stimulus yang sempat diusulkan Trump inilah yang pasti akan mengakselerasi consumer spending dengan infus stimulus sebesar $1,5 Triliun ke sistem ekonomi AS.Â
Institute for Supply Management juga mengumumkan kegiatan sektor manufaktur AS menunjukan kenaikan seperti terefleksi oleh kenaikan sector's purchasing managers dan melejitnya index Down Jones yang tetap terlihat bullish.Â
Demikian juga dalam konteks perang dagang dengan Cina, Wall Street bereaksi positif dengan wait and see mengingat Joe Biden yang memang akan lebih ramah dengan Cina, karena baiknya hubungan keluarga JB dengan penguasa Cina selama ini.
Akan tetapi dia tidak akan gegabah melemah drastis dalam mengkoreksi hubungan dagang dengan Cina mengingat janji kampanyenya untuk menjaga kepentingan AS dalam komitmen bipartisan di Congress. JB dipastikan akan menjaga national security, seperti hak cipta, termasuk Laut Cina Selatan dan trade balance dengan Cina.Â
Yang jelas gaya diplomasi presiden negara adikuasa tidak searogan Trump. Kesemua ini sudah tercermin dengan menguatnya Dow Jones sampai 3% dalam beberapa hari ini sejak pilpres kemarin.Â
Jadi kebijakan-kebijakan ekonomi JB tidak akan banyak berpengaruh bagi Indonesia, apalagi rezim Trump sudah memberikan perpanjangan GSP untuk barang-barang Ekspor kita.
Kembali ke laptop, betul kita harus optimis dengan prediksi ADB ini, tapi jangan lupa, janganlah kita hanya berharap durian runtuh tanpa kerja keras. Karena kunci keberhasilan ini bukan hanya tergantung dari suksesnya pemerintah-pemerintah ASEAN dan Cina menangani covid-19.Â
Tapi juga berbagai upaya-upaya internal dari masing-masing negara. Khususnya Indonesia, ada beberapa solusi komplimen usulan untuk menguatkan upaya pemerintah memastikan keberhasilan menggapai target pertumbuhan ekonomi dan rebound keluar dari resesi 2020 di 2021 yang diprediksi oleh ADB tadi. Adapun beberapa kiat usulan tersebut adalah:
1. Pemerintah harus menggenjot pembelanjaan APBN dan APBD 2020 dan 2021 at full speed. Ngegas yang kencang! (ingat ketika Pak Jokowi sudah sempat ngamuk kepada para menteri yang lamban membelanjakan APBN dan APBD pada saat Covid 19 berlanjut pada 2 kwartal pertama tahun 2020).
2. Wahai orang-orang yang berduit, terutama yang kaya dan mampu diatas rata2, serta yang masih berpenghasilan alias punya rezeki.Â