Saya memang telah mengetahui bahwa air tanah indekos saya tercemar, namun saya tak pernah menyangka tingkat tercemarnya adalah yang tertinggi dibandingkan puluhan orang yang telah membawa sample air tanah dari rumah mereka masing-masing. Setelah dites menggunakan alat pengukur elektrolisa selama beberapa saat, air tanah saya berubah warna dari kekuningan menjadi hijau pekat kekuningan dengan banyak gumpalan kuning di permukaan dan di dasar air.Â
Petugas laboratorium menjelaskan bahwa artinya air tersebut mengandung arsenik, merkuri, sodium, tembaga, asam, fluor, dan senyawa-senyawa organik lainnya. Air isi ulang dan air AQUA tergolong aman untuk dikonsumsi, sedangkan air tanah sangat berbahaya karena mengandung tembaga yang sangat tinggi dan mikroba. Efek dalam jangka pendek belum terlihat, namun efek jangka panjang akan membuat kulit kusam. Pada detik itu, saya pun mengerti kenapa sendok garpu saya begitu cepat berkarat.
Upaya mengurangi dampak berbahaya air tanah yang tercemar:
- Membeli air AQUA dan air isi ulang untuk mencuci muka, menggosok gigi, serta memasak.
Sejak awal saya telah menyadari air tanah yang saya gunakan untuk mandi sangat buruk. Di Jakarta, saya memutuskan untuk membeli air isi ulang untuk mencuci muka, menggosok gigi, serta memasak. Untuk minum, saya mengonsumsi air AQUA.Â
Meskipun teman-teman yang tinggal di sekitar saya tetap menggunakan air tanah itu untuk kebutuhan sehari-hari, saya selalu mencegah agar jangan sampai air tanah itu masuk ke dalam tubuh saya melalui mulut, mata ataupun merusak kulit wajah saya
- Melarutkan antiseptik cair ke dalam ember mandi.
Tiap mandi, saya melarutkan satu tutup botol antiseptik cair ke dalam ember mandi saya. Antiseptik cair sangat berguna untuk membunuh kuman dan bakteri sehingga melindungi tubuh dari penyakit. Setiap bulan saya menggunakan sekitar 500 mililiter antiseptik cair.
- Menggunakan penyaring air yang memiliki karbon aktif.
Penyaring air ini pemasangannya sangat mudah, hanya ditempelkan pada mulut keran. Pada bagian atasnya terdapat kapas. Kapas ini berfungsi untuk mencegah agar kotoran-kotoran dan cacing tanah tidak ikut masuk ke dalam ember.Â
Silika yang ada di bawahnya menyaring kotoran dan endapan lumpur. Karbon aktif menghilangkan bau tak sedap, racun bakteri-bakteri yang berbahaya. Resin menghilangkan kapur, zat besi, merkuri, tembaga, atau bahan-bahan kimia lain yang mencemarkan air. Penyaring air ini dapat digunakan selama tiga bulan.
Oleh karena itu, saya berjuang untuk mengurangi dampak berbahaya air tanah yang tercemar. Semoga artikel ini bermanfaat juga untuk masyarakat yang memiliki air tercemar di sekitarnya.