Mohon tunggu...
priskes benda
priskes benda Mohon Tunggu... Petani - petani

kata adalah pintu keluar bagi jiwa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cilacap

28 November 2022   12:50 Diperbarui: 14 Desember 2022   04:03 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

ertahankan label dan harga diri meskipun percuma simiskin unjuk harga diri didepan manusia yang tengah diberi legalitas kemudaha

n rezeki dan diberi beban indah dengan dititipi banyak uang dan benda.Tak apa toh orang kaya kan minoritas,kalah jumlah dengan ka

mi yang miskin.Hera sesekali seperti monster dunia,yang menampakkan keindahan,menolak ditelanjangi dan disibakkan dari segala 

misteri yang menyelubungi,terselubung oleh jenis kelamin anggun sekaligus mematikan.

   "orang aku cuma memastikan kok,kamu masih laki-laki apa bukan,kan biasanya laki-laki kalau bangun tidur kaya moncong mobil t

ank,tegak seolah-olah posisi siap tembak" fatwa Hera mewakili realitas kaum pria

sembari ngeloyor mengitari sisi selatan gubukku istanaku menuju sumur,lobus frontal otak bagian depan bekerja diam-diam,mencer

na pertarungan jenis yang abadi.

   Wanita hanya mengganggu ketertiban laki-laki,memaksa muka agar memandang realitas,hendak menjadi pahlawan dengan memb

awa pria ke tempat terang dari dunia gelap yang dinamai oleh mereka sebagai kemalasan hidup,wanita yang sering mengagungkan di

ri sebagai makhluk paling peka ternyata,tidak tahu ada rahasia-rahasia tertentu yang sengaja dijaga dengan alasan-alasan yang baik seperti rahasia hatiku yang sebenarnya sangat mencintainya,tapi aku tak bisa menjamin bahwa dia akan bahagia jika harus serius me

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun