ertahankan label dan harga diri meskipun percuma simiskin unjuk harga diri didepan manusia yang tengah diberi legalitas kemudaha
n rezeki dan diberi beban indah dengan dititipi banyak uang dan benda.Tak apa toh orang kaya kan minoritas,kalah jumlah dengan ka
mi yang miskin.Hera sesekali seperti monster dunia,yang menampakkan keindahan,menolak ditelanjangi dan disibakkan dari segalaÂ
misteri yang menyelubungi,terselubung oleh jenis kelamin anggun sekaligus mematikan.
  "orang aku cuma memastikan kok,kamu masih laki-laki apa bukan,kan biasanya laki-laki kalau bangun tidur kaya moncong mobil t
ank,tegak seolah-olah posisi siap tembak" fatwa Hera mewakili realitas kaum pria
sembari ngeloyor mengitari sisi selatan gubukku istanaku menuju sumur,lobus frontal otak bagian depan bekerja diam-diam,mencer
na pertarungan jenis yang abadi.
  Wanita hanya mengganggu ketertiban laki-laki,memaksa muka agar memandang realitas,hendak menjadi pahlawan dengan memb
awa pria ke tempat terang dari dunia gelap yang dinamai oleh mereka sebagai kemalasan hidup,wanita yang sering mengagungkan di
ri sebagai makhluk paling peka ternyata,tidak tahu ada rahasia-rahasia tertentu yang sengaja dijaga dengan alasan-alasan yang baik seperti rahasia hatiku yang sebenarnya sangat mencintainya,tapi aku tak bisa menjamin bahwa dia akan bahagia jika harus serius me