Mohon tunggu...
Priss Priss
Priss Priss Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ujian yang Cukup Menarik

15 Mei 2018   23:42 Diperbarui: 20 Mei 2018   22:27 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ujian di luar kota ? Tentu sangat menarik, bukan ?

Yah... Itulah mahasiswa Akademi Televisi Indonesia rasakan di semester 2 ini. Mendengar kata Hunting Fotografi pasti dipikiran kalian itu adalah hal yang menyenangkan karena kita bisa Traveling, piknik, sambil menambah pengalaman, dan sekaligus menambah wawasan.

 Tapi disini berbeda dengan Hunting Fotografi lainnya. Tujuan kampus melaksanakan Hunting Fotografi bukan piknk atau rekreasi. Tapi tujuan dilaksanakan Hunting Fotografi ini adalah memberikan bekal pada mahasiswa ATVI untuk "Menjadi Indonesia" dengan cara mengenal lebih dekat "Indonesia", dan memperkenalkan kepada mahasiswa ATVI "Kultur Broadcast yang sebenarnya."

Sebelum melaksanakan Hunting Fotografi ini, mahasiswa dan dosen memiliki kesepakatan bersama, agar mahasiswa wajib membayar biaya  perjalanan sejumlah Rp. 1.750.000,00..

Singkat Cerita...

Hunting Fotografi sudah di depan mata.

Perjalanan di hari kamis ini, dari Jakarta menuju Cirebon menggunakan Kereta Api Cirebon Ekspres KA ARGOJATI.

Namanya juga kereta Ekspres KA ARGOJATI , suasananya sangat terasa nyaman, dan memiliki fasilitas yang  memadai mulai dari bangku, telvisi, AC, kamar mandi, tersedia juga colokan listrik dan sekitarnya juga bersih serta petugasnya pun yang sangat ramah. Di perjalanan yang sekitar 3 jam ini, sangat terasa nyaman dan tidak akan merasa bosan. Karena selama dalam perjalanan, kami sambil menikmati pemandangan yang sejuk. Seperti dengan adanya pepohonan yang rindang, sawah yang sangat hijau. Pemandangan tersebut jarang kita dapatkan di Jakarta.

3 Jam berlalu...

Tiba saatnya di Stasiun Cirebon pada pukul 10:00, di Stasuin ini mahasiswa ATVI langsung dijemput oleh Bus Pariwisata. Kemudian semua mahasiswa ATVI masuk ke dalam bus yang sudah ditentukan oleh Kedai Travel. Setelah semua peserta Hunting masuk dalam bus, perjalanan dimulai dengan menuju ke Taman Budaya Hati Tersuci. Setelah sampai di tempat tersebut mahasiswa, dosen, dan Tim Travel langsung dijamu dan langsung diajak ke ruang makan.

Di atas meja sudah tersedia nasi jamblang, yang merupakan salah satu kuliner khas Cirebon. Melihat nasi jamblang yang di bungkus daun jati, kemudian ditambah dengan lauk-pauk di atas meja, ketika pertama kali melihat nasi jamblang tersebut terkesan biasa-biasa saja. Akan tetapi, setelah dicicipi nasi jamblang tersebut, rasa penyesalan kunjung datang, karena ternyata masakan nasi jamblang ini sangatlah nikmat dan gurih.

Setelah makan selesai mahasiswa ATVI diarahkan untuk berkeliling di Taman Budaya  Hati Tersuci, kemudian mengabadikan objek yang ada di sekitar taman tersebut.

Tidak terasa sudah berkeliling di Taman Budaya Hati Tersuci ini kurang lebih 30 menit. Akhirnya, Tim Travel dan dosen mengarahkan mahasiswanya bahwa "Waktunya selesai kita harus bergegas ke tempat selanjutnya."

Pukul 12:00 dilanjutkan berangkat ke Keraton Kesepuhan. Di Keraton Kasepuhan ini merupakan keraton yang termegah dan paling terawat di Cirebon. Keraton Kasepuhan  juga merupakan salah satu ikon kota Cirebon  yang memiliki nilai sejarah yang tinggi. Sampai saat ini masih digunakan untuk acara ritual-ritual penting di Cirebon.

Waktu terus berjalan dengan cepat…

Sekarang, waktunya berangkat ke Desa Gerabah Sitiwinangun. Di Desa Gerabah Sitiwinangun ini sangat diunggulkan dengan penghasil karya kerajinan gerabah yang kreatif. Di gerabah ini mahasiswa diajak berkeliling desa sambil melihat langsung proses pembuatan gerabah di rumah pengrajin. Di tempat ini mahasiswa ATVI dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok 1 terdiri dari bus 1 dan 2, sedangkan kelompok 2 terdiri dari bus 3 dan bus 4. Pembagian kelompok ini ditujukan agar mahasiswa bisa mengambil objek yang berbeda, karena apabila tidak dibagi kelompok, maka kita bisa saja mendapatkan objek foto yang sama.

Setelah beberapa jam berlalu, saatnya kembali ke kota untuk menikmati makan malam sambil pembagian kunci kamar. Setelah itu, bus menuju ke hotel ibis yang merupakan tempat istirahat kita selama di Cirebon.

Hari ke-2 jam 04:00.

Morning call berdering di setiap kamar yang menunjukkan bahwa harus bangun untuk melaksanakan ibadah dan sarapan di hotel lantai 2. Hotel ini menyediakan banyak makanan. Seperti bubur, jamu, koko krunch, dan makanan berat lainnya.

Setelah mahasiswa selesai makan, perjalanan di pagi hari di lanjutkan dengan menuju ke Pusat Batik Trusmi. Pusat batik ini merupakan salah satu produk andalan Batik Kampung Trusmi. Setelah sampai di Trusmi mahasiswa langsung di ajak ke sebuah gedung kemudian mendengarkan apa yang disampakan oleh seorang pemilik usaha batik di Trusmi. Setelah penyampaian selesai, mahasiswa ATVI di arahkan untuk berkelilng di kampung batik ini.

dokumentasi-pribadi-5b018f4af133442d994dbd22.jpg
dokumentasi-pribadi-5b018f4af133442d994dbd22.jpg
Di kampung Trusmi ini, terlihat banyak aktifitas warga. Ada yang sedang membatik, ada yang sedang berjualan di pinggir jalan, ada juga batik yang sudah selesai di jemur di depan rumah mereka, dan terlihat juga banyak toko yang berjualan khusus kain batik.

Setelah banyak mengambil objek di Batik Trusmi ini, saatnya menuju ke pusat kota. Sekitar stasiun balai kota untuk mengambil gambar  aktifitas orang yang  lalu lalang, mengambil gambar bangunan, transportasi dan segala hal aktifitas sekitar stasiun dan Balai Kota. Setelah itu, bergerak lagi ke Alun-alun Kesepuhan untuk melaksanakan Sholat Jumat di Masjid Agung Sang Cipta Rasa, yang berdekatan dengan Alun-alun Kesepuhan.

Dengan hawa panas yang menyambut kedatangan Mahasiswa di Alun-alun Kesepuhan, setelah  melaksanakan ibadah, perjalanan kembali di mulai dengan menuju TPI Bondet.

dokumentasi-pribadi-5b01923acf01b4622b2e9352.jpg
dokumentasi-pribadi-5b01923acf01b4622b2e9352.jpg
TPI Bondet merupakan satu-satunya tempat pelelangan ikan untuk para pekerja nelayan di laut. Di Kampung Nelayan Bondet, banyak kita dapatkan suasana Human Interest. Terutama mahasiswa yang mengambil jurusan Jurnalistik. Mereka bisa mendapatkan banyak hasil karya foto Human Interest yang temanya sesuai dengan apa yang ditentukan oleh dosen pembimbing.

Disini mahasiswa bisa mendapatkan banyak objek foto. Seperti halnya orang yang sedang mengangkat hasil laut, suasana pedagang dan pembeli hasil laut, dan suasana pinggir laut, kapal penangkap ikan dan lain sebagainya.

Setelah beberapa jam di TPI Bondet, saatnya bergerak kembali ke hotel untuk melaksanakan ibadah, mandi, dan beristirahat sejenak.

Semua mahasiswa sudah siap…

Waktunya menuju ke Green Eastern Resto – Cirebon untuk menyantap makan malam. Sebelum menyantap makan malam ada beberapa penyampaian dari dosen bahwa “Malam ini kita tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Keraton Kanoman karena melihat kondisi kalian yang semuanya sudah pada capek dan butuh istirahat.” Setelah penyampaian selesai akhirnya mengantri kembali untuk menyantap makan malam.

Makan malam sudah selesai, saatnya bergerak kembali menuju hotel untuk beristirahat, dan tidak lupa refill baterai kamera, transfer hasil kamera ke laptop, dan harus tidur lebih awal karena keesokan harinya harus bangun jam 03:00.

 Pukul 03:00 …

Setelah semua mahasiswa, dosen, dan Kedai Travel telah siap, saatnya bergegas menuju ke Pantai Kejawanan. Pantai ini merupakan tempat pengelolaan ikan, tempat Wisata Pantai. Pantai Kejawanan juga sudah sangat terkenal oleh masyaraka Cirebon dan sekitarnya. Karena, penduduk mempercayai bahwa air di pantai ini bisa menyembuhkan beberapa penyakit.

hasil-priska-5b018f5add0fa85e53425112.jpg
hasil-priska-5b018f5add0fa85e53425112.jpg
Di pantai ini mahasiswa mengabadikan terbitnya sunris . Setelah beberapa jam menunggu matahari terbit dan telah selesai mengabadikan beberapa objek. Kini saatnya kembali ke hotel untuk mandi dan sarapan pagi.

Waktunya bersiap menuju ke Kuningan yang perjalanannya sekitar 1 jam, Di sini mahasiswa bisa mengeksplor situs zaman Batu Besar (Megalithicum).

Beberapa jam berlalu… seperti biasa, masuk bus dan menuju ke spot lainnya. Yaitu menuju ke Musium Perjanjian Linggarjati. Perjanjian Linggarjati merupakan proses perjanjian perjalanan kemerdekaan yang terjadi di Linggarjati. Musium ini merupakan situs sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

Melihat museum ini sangat menarik, banyak “Human Interest” yang bisa didapatkan di sekitar museum ini. Tapi siapa sangka, ketika asik mengambil gambar tiba-tiba baterei kamera lowbadt. Orang lain sibuk mengambil objek, penulis malah sibuk mencari Charger. Untung saja sudah mendapatkan banyak objek foto.

“Ayo…ayo…. Masuk ke bus.” Ujar Tim Travel. Kita kembali ke Cirebon ke tempat belanja oleh-oleh khas Cirebon. 1 Jam berlalu belanja selesai. Kembali ke hotel untuk mandi dan makan malam. Setelah itu mahasiswa harus kembali lagi ke bus dan melanjutkan perjalan menuju ke Keraton Kanoman untuk memotret kesenian Tari Topeng.

Tiba saatnya di Keraton Kanoman. Semua mahasiswa berlarian untuk mengambil tempat yang paling depan agar bisa menghasilkan foto yang lebih sempurna. Tapi siapa sangka setelah sampai di Keraton tersebut?. Ternyata tempat yang begitu gelap yang hanya disinari lampu seadanya dan ditambah obor saja.

 ‘Sungguh ini penuh dengan tantangan’ Ujarku dalam hati. Melihat tempat sakral ini, membuat badan merinding apalagi pada saat mengambil gambar sambil menyaksikan dan mendengarkan musik dari Tari Topeng tersebut.

Setelah pertunjukan Tari Topeng selesai, perjalanan di lanjutkan kembali ke hotel untuk beristirahat. Setelah sampai di hotel, waktunya untuk beristirahat. Tapi, ada juga mahasiswa yang tidak langsung beristirahat. Mereka melanjutkan dengan “hunting street” di depan hotel.

Keesokan harinya semua mahasiswa ATVI bersiap-siap mengemas barang masing-masing untuk kembali ke Jakarta, kemudian melanjutkan sarapan pagi di hotel lantai 2. Tapi ada juga mahasiswa yang mengikuti Car Free Day di depan hotel. Disini mahasiswa dapat memotret yang lucu-lucu di Car Free Day.

taken-by-baharuddin-5b01900add0fa82632567742.jpg
taken-by-baharuddin-5b01900add0fa82632567742.jpg
Jam menunjukkan pukul 08:00, waktunya menuju ke Gua Sunyaragi. 

Wah… Tempat yang paling ditunggu-tunggu. Perjalan menuju Gua Sunyarangi sekitar 30 menit. Jadi, ada waktu untuk tidur di bus. Rasa kantuk yang menghampiri, ingin rasanya tidur lagi. Tapi ternyata tiba saatnya sudah sampai di Gua Sunyaragi. Dengan panasnya terik matahari, rasa haus di tenggorokan membuat perasaan tidak fokus untuk memotret.

dokumentasi-pribadi-5b01927b16835f72a453d0c2.jpg
dokumentasi-pribadi-5b01927b16835f72a453d0c2.jpg
Di tempat ini terdapat banyak gua, diantaranya Gua Pengawal, Gua Pandekemasang, Gua Pawon, Gua Langse, Gua Peteng, Gua Arga Jumud, Gua Padang Ati, Gua Lawa, dan Gua Kelanggengan. Gua-gua tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Disini mahasiswa bisa mendapatkan foto bangunan yang unik.

Waktu selesai, saatnya bergerak menuju mengisi perut dengan menyantap kuliner khas Cirebon yaitu Empal Gentong. Setelah usai makan siang saatnya menuju ke Stasiun Cirebon untuk kembali ke Jakarta dengan menggunakan kereta Ekspres KA ARGOJATI. Selama dalam perjalanan menuju ke Jakarta. Penulis menyempatkan diri untuk mengambil objek selama dalam perjalanan. Yaitu dengan memotret pemandangan persawahaan yang sangat jarang di jumpai di Jakarta.

dokumentasi-pribadi-5b0190a5bde5752517146a52.jpg
dokumentasi-pribadi-5b0190a5bde5752517146a52.jpg
Instagram : Koriya_dailyy

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun