3. Usia pra-sekolah ( 4-5 tahun) 'initiative vs guilt'
  Pada tahap tersebut anak-anak mulai berinteraksi dengan lingkungan disekitarnya. Anak-anak memiliki rasa ingin tau yang besar. Jika anak-anak berhasil melewatinya anak-anak akan tumbuh menjadi anak yang memiliki inisiatif dan dapat memimpin orang lain. Tetapi jika pola pengasuhan gagal ia akan menjadi ragu terhadap dirinya sendiri dan jarang memiliki inisiatif.
4. Usia sekolah (6-11 tahun) 'industry vs inferiority'
Tahapan tersebut anak-anak berkembang dalam usia sekolah dasar. Tentunya anak-anak dapat berkomunikasi dalam lingkup yang lebih luas. Pada usia sekolah anak-anak dapat berperan aktif dalam pembelajaran di kelas dan dapat berkompetisi bersama-sama temannya untuk meraih prestasi. Hal yang dapat dilakukan guru maupun orangtua untuk dapat membimbingnya melewati krisis dengan memberikan tugas serta kepercayaan sebagai contoh bertugas menjadi ketua kelas. Ia akan belajar untuk bertanggung jawab udak dapat melaksanakan tugas dengan baik. Selain itu guru juga dapat memberikan kesempatan yang merata bagi semua siswa, berusaha untuk tidak membandingkan anak-anak dengan temannya atau saudaranya. Jika anak-anak berhasil melewati krisis maka mereka akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri. Namun jika gagal akan timbul rasa rendah diri.
5. Remaja (12-18 tahun) ' Identity vs role confusion'
Tahap selanjutnya adalah saat anak-anak tumbuh menjadi remaja yang mencari jati dirinya. Ia memiliki interaksi yang lebih luas sampai ke masyarakat. Perkembangan anak-anak menjadi remaja seringkali menjadi fase yang cukup sulit baik untuk anak-anak maupun orangtua. Remaja pada usia ini dapat berinteraksi dalam lingkungan yang baik atau kondusif sehingga dapat membentuknya menjadi pribadi yang baik . Ia juga mampu hidup berdampingan dengan masyarakat sekitar. Tetapi  jika remaja tumbuh dalam lingkungan yang kurang baik atau tidak kondusif mereka akan meraas kebingungan akan dirinya.
6. Awal Dewasa (19-40 tahun) ' intimacy vs isolation'
Tahap berikutnya merupakan tahap Young adult. Tahapan ini berkaitan dengan hubungan kasih sayang dengan pasangan. Erikson percaya bahwa sangat penting seseorang dapat mengembangkan hubungan dan berani untuk berkomitmen. Jika berhasil maka seseorang dapat memiliki hubungan cinta yang aman. Namun jika gagal akan menyebabkan rasa kegagalan dan kesepian.
7. Dewasa (40 -- 65 tahun) ' generativity vs stagnation'
Tahap berikutnya merupakan tahap dewasa tengah. Â Pada tahapan tersebut, seseorang berfokus pada karir dan keluarga. Jika tahapan ini berhasil, maka akan muncul rasa berguna dan berhasil dalam pencapaian hidup. Tetapi jika gagal maka akan merasa tidak produktif dan bukan bagian dari dunia.
8. Kematangan (65 tahun -- meninggal)