Mohon tunggu...
priskalia nikenwidowati
priskalia nikenwidowati Mohon Tunggu... Guru - Pengajar di Sekolah Dasar

shaping the brain through knowledge

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengulik Metode Belajar Montessori

29 Oktober 2021   15:35 Diperbarui: 29 Oktober 2021   15:39 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berbeda dengan guru yang mengajar di sekolah konvensional yang biasanya mengajar di depan kelas untuk puluhan siswa dikelasnya. Guru yang menggunakan metode Montessori akan mendampingi dan duduk berpindah tempat untuk mengamati kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak.

Dalam model pembelajaran Montessori anak-anak tidak perlu dipaksa untuk belajar hal yang tidak ia inginkan. Seorang anak juga tidak dituntut untuk selalu mendapat nilai cemerlang untuk setiap mata pelajaran dan dibebani oleh pekerjaan rumah yang menumpuk yang dapat membuatnya tertekan dan tidak suka belajar.

Dengan kebebasan belajar dan kebebasan memilih anak-anak akan dapat meraih keberhasilan dalam pembelajaran. Montessori tidak mengenal memberikan reward atau punishment bagi para peserta didiknya. Maria Montessori mempunyai pemikiran bahwa anak-anak memiliki rasa ingin tahu serta memiliki sifat alamiah untuk dapat belajar dengan baik. 

Jika banyak dilarang, anak-anak justru akan menjadi bosan atau malas belajar. Anak dapat mengoreksi dirinya sendiri dan menjadi lebih paham atas kesalahan yang dilakukan melalui aktivitas pembelajaran yang didapatnya.

Beberapa kelebiahan dari model pembelajaran Montessori adalah:

1. Keteratuan

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya metode pembelajaran Montessori sangat menekankan keteraturan. Lingkungan pembelajaran dipersiapkan bebagai  media belajar yang sangat rapi, teratur dan merupakan lingkungan belajar yang bersih, luas dan aman sehingga mendukung eksplorasi anak dengan aturan yang jelas. 

Anak-anak dapat mengeksplorasi berbagai media dengan teratur dan bergantian. Anak-anak dapt bebas berbisara dengan teman selama tidak mengganggu teman yang sedang belajar. Keteraturan membuat seorang anak untuk dapat belajar dengan mandiri dan percaya diri. Serta dapat membangun keahlihannya masing-masing sejak dini.

2. kelas multi-usia

Pembagian kelas multi -usia mengikuti tahap perkembangan manusia oleh Dr. Maria Montessori yang dikenal sebagai The four Palanes of Development.

Absorbent Mind (0-6 tahun)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun