Rutinitas guru adalah mendidik, megajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi pebelajar.Oleh karena itu guru perlu membuat perencanaan sebelum melaksanakan rutinitas setiap hari dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pendidikan.
Dalam hal menyusun RPP inilah salah satu kemampuan guru yang dibutuhkan adalah memahami Taksonomi Bloom.
Taksonomi Bloom ditemukan oleh seorang psikolog Amerika, Benjamin Samuel Bloom di awal tahun 1950. Toxonomy Bloom merupakan konsep kemampuan berfikir yang disusun secara hierarki membentuk piramida dari kemampuan berpikir yang sederhana (low order thinking skill/LOT) hingga tingkatan teratas kemampuan berpikir tinggi atau abstrak (high order thinking skill/ HOT).
Dalam kerangka konsep kemampuan berfikir dibagi menjadi 3 domain/ranah:
1. Ranah Kognitif
Domain ini berisi perilaku -perilaku yang menekankan aspek intelektual seperti pengetahuan, pengertian dan ketrampilan berpikir.
Dalam ranah kognitif terdapat 6 jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai yang tertinggi antara lain:
- Pengetahuan -C1 mengingat kembali, menghafal;
- Pemahaman -C2 Menerjemahkan, menginterpretasikan, menyimpulkan;
- Penerapan - C3 Menggunakan konsep prinsip dan prosedur untuk memecahkan masalah;
- Analisa - C4 Menguraikan suatu materi menjadi suatu bagian-bagian;
- Sintesis - C5 Menggabung bagian-bagian menjadi satu kesatuan;
- Evaluasi- C6 Menilai berdasarkan kriteria.
2. Ranah AfektifÂ
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi seperti minat, sikap dan cara penyesuaian diri.
Ranah afektif terdiri dari 5 kategori dari yang sederhana hingga paling komplek.
1. Penerimaan-A1 memperhatikan dan memberikan respon;
2. Responsive-A2 berpartisipasi aktif dalam pembelajaran;