Saya tidak pernah menyukai yang namanya rokok.
Batang panjang yang dihisap dan menciptakan awan awan putih menyesakkan orang disekitarnya. Baunya luar biasa.
Saya termasuk orang yang tega melotot pada mereka yang dengan cuek merokok di ruang umum.
Namun.....
Karena sebuah buku guide Surabaya city, maka terdamparlah saya, di museum rokok satu satunya di Indonesia saat ini, House of Sampoerna, Surabaya.
Terlepas dari bisnisnya yang terang-terangan membuat banyak konsumennya kanker paru, Bapak Lim, sang pendiri Djie Sam Soe, benar benar adalah sosok yang luar biasa.
Museum cantik House of Sampoerna, ditata dengan apik dan bersih.
Ruang museumnya sejuk.
Koleksinya terpelihara.
Guide tersedia.
Toiletnya bersih dan unik.
Dan yang paling penting... semuanya gratissss tiss...!
Diceritakanlah Bapak Lim, sang pendiri, datang dari Tiongkok dengan ayah dan kakaknya.
Waktu ayahnya meninggal, ia dititipkan pada sebuah keluarga.
Usia 19 thn, Bapak Lim menikah dengan gadis Jawa berdarah China, berusia 15 tahun.
Sang istri berperangai ulet dan pandai mengatur keuangan.
Karena bukan datang dari keluarga kaya, pasangan muda ini mesti bekerja keras.